Minggu, 19 November 2023 – 03:10 WIB
Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto melontarkan sindiran perihal para pelaku manipulasi yang nantinya akan menuai hasil atas manipulasi yang dilakukan saat Pemilu Presiden 2024.
Hal itu diutarakan Hasto saat menanggapi kabar soal beredarnya pakta integritas, yang menyebutkan dukungan Pj Bupati Sorong, Yan Piet Mosso, untuk kemenangan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang. “Siapa yang melakukan manipulasi akan menuai sesuatu hal yang jauh lebih besar, karena berbagai penggiringan opini itu dilakukan untuk menutupi rekam jejaknya. Sehingga nanti akan ada suatu dialektika, yang benar adalah benar,” kata Hasto kepada wartawan di Jakarta pada Sabtu, 18 November 2023.
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud itu mengatakan, PDI Perjuangan bukanlah partai yang menggunakan cara pakta integritas untuk memenangkan pasangan nomor urut 3 yakni Ganjar-Mahfud MD. Dia menegaskan, PDI Perjuangan tak mengenal manipulasi dan drama.
PDI Perjuangan, ditegaskan Hasto juga tidak pakar menjadi sutradara, pemain, dan penulis naskah sekaligus, karena merasa tidak punya pengalaman dalam hal-hal tersebut. “Kami tidak (menggunakan cara pakta integritas). Dari Pak Arsjad juga menegaskan bahwa, no black campaign. Kita tidak mengenal model-model manipulasi drama,” ujar Hasto.
Hasto juga menegaskan bahwa prinsip netralitas ASN harus dijaga, karena prinsip netralitas itu telah terkoyak saat Mahkamah Konstitusi (MK) dapat diintervensi. “Ini kan Pj Gubernur dibangun dengan satu kesadaran bahwa di dalam masa transisi ini prinsip-prinsip netralitas harus dijaga. Tapi prinsip-prinsip ini kan terkoyak ketika Mahkamah Konstitusi yang terpisah saja itu bisa diintervensi. Inilah yang mengoyakkan prinsip-prinsip seperti itu,” kata Hasto.
Maka dari itu, Hasto mengajak masyarakat untuk mengembalikan lagi roh demokrasi dalam pelaksanaan pemilu dengan jujur dan adil. “Maka, mari kita kembalikan pada roh demokrasi jurdil, demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi,” ujar Hasto.
Dia menegaskan, PDI Perjuangan tidak menggunakan cara pakta integritas untuk meraup suara rakyat. Dia menyebut, integritas terbangun karena kesamaan pikiran dan hati. “Nanti waktu akan terlihat. Tapi bagi kami, kita tidak pernah ada suatu pakta-pakta integritas, karena ya integritas itu muncul dari kesamaan antara pikiran dan hati. Tidak bisa integritas itu hanya diucapkan di dalam mulut, tapi lain di pikiran, lain di hati, lain di perbuatan,” pungkasnya.