Luqman dari DPR Mengutuk Tindakan Israel Menutup Masjid Al-Aqsa: Melampaui Batas Kemanusiaan

by -188 Views

Jumat, 27 Oktober 2023 – 13:24 WIB

Jakarta – Anggota DPR RI Luqman Hakim mengecam aksi penutupan Masjid Al-Aqsa oleh Israel. Menurut Luqman, penutupan itu dinilai jadi bukti Israel sudah melakukan kejahatan kemanusiaan.

Dia menyebut Israel menjadikan perang sebagai alat melakukan genosida bangsa Palestina. “Penutupan Masjid Al-Aqsa jelas melanggar konvensi internasional tentang HAM, dan larangan penghancuran tempat ibadah dalam keadaan perang. Saya mengutuk keras tindakan Israel yang menutup Masjid Al-Aqsa,” kata Luqman dalam keterangannya, diterima awak media, Jumat, 27 Oktober 2023.

Luqman pun mengutuk keras tindakan Israel yang melakukan pembunuhan warga sipil, perempuan dan anak-anak. Dia mendorong agar pemerintah RI bisa terlibat lebih aktif lagi dalam upaya-upaya menyelesaikan dan mengakhiri penjajahan Israel terhadap Palestina. “Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel jelas telah melampaui batas-batas kemanusiaan dan Ketuhanan,” lanjut Luqman.

“Pemerintah RI harus mengambil posisi yang tegas, tidak netral tetapi berpihak kepada Palestina,” kata politikus PKB itu. Lebih lanjut, dia juga berharap agar pemerintah Indonesia bisa aktif menggalang solidaritas negara-negara di dunia untuk bersama-sama mencegah berlanjutnya genosida bangsa Palestina oleh Israel.

“Tuntutan saya ini sejalan dengan Konstitusi Negara Indonesia yang menyatakan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan selama-lamanya,” kata anggota DPR Fraksi PKB tersebut.

Diketahui, polisi Israel sudah menutup Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Kantor berita negara Palestina (WAFA) melaporkan, sebagaimana mengutip Departemen Wakaf Islam pada Selasa, 24 Oktober, tindakan itu dilakukan sebagai upaya mencegah jemaah Muslim masuk ke area tersebut.

Langkah aparat Israel yang menutup akses Masjid Al-Aqsa di Yerusalem itu mencuai kecaman dari belahan dunia termasuk umat Muslim di Tanah Air. Penutupan akses Al Aqsa itu dilakukan di tengah perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.