Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, mengajukan permintaan kepada pemerintah untuk lebih transparan dalam proses rekrutmen Operation Management Office (OMO) Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030. Hal ini disebabkan oleh banyak kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang terlibat dalam struktur organisasi Omo FOLU Net Sink 2030. Menurut Daniel, transparansi dan kompetensi dalam proses rekrutmen sangat penting, terutama di tengah upaya Presiden untuk efisiensi anggaran. Beliau juga memperingatkan agar proses rekrutmen dilakukan tanpa konflik kepentingan, dan menekankan pentingnya penempatan pejabat/pegawai sesuai dengan keahliannya serta latar belakang yang relevan.
Daniel menggarisbawahi bahwa rekrutmen yang dilakukan harus berjalan secara transparan dan tanpa konflik kepentingan, agar tidak memicu pandangan negatif dari masyarakat. Sebelumnya, struktur organisasi Operation Management Office (OMO) Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 menjadi perhatian karena banyak kader PSI yang terlibat di dalamnya. Beberapa nama seperti Andy Budiman, Kokok Dirgantoro, dan Endika Fitra Wijaya diketahui menjadi bagian dari struktur tersebut. PSI sendiri menyatakan bahwa keterlibatan kader mereka dalam struktur tersebut bertujuan untuk membantu kerja-kerja menteri di bidang administrasi FOLU, dan bahwa anggaran OMO sepenuhnya didanai oleh donor dan/atau negara mitra, bukan dari APBN. Agus Mulyono Herlambang dari DPP PSI juga menegaskan bahwa kader-kader PSI yang terlibat dalam FOLU Net Sink 2030 memiliki kapasitas dan integritas yang diperlukan untuk membantu program tersebut.