Rabu, 10 Januari 2024 – 11:01 WIB
Jakarta – Wakil presiden RI, Ma’ruf Amin menghadiri acara HUT PDI Perjuangan (PDIP) ke-51 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Januari 2024. Selain itu, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo juga hadir.
Berdasarkan pantauan VIVA, Ma’ruf Amin tiba pukul 09.44 WIB di Sekolah Partai PDIP. Ia dikawal ketat oleh paspampres. Lengkap dengan menggunakan batik berwarna coklat, serta peci berwarna hitam.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya memperingati HUT Partai ke-51 secara sederhana, khidmat, dan dilaksanakan secara hybrid. HUT akan dihadiri oleh 1,2 juta pengurus partai di seluruh Indonesia.
“Acara akan dihadiri Wapres KH Ma’ruf Amin dan beberapa menteri dari internal partai dan yang menjadi sahabat Ibu Megawati. Dirgahayu PDI Perjuangan ke-51,” kata Hasto kepada wartawan, Rabu, 10 Januari 2024.
Selain itu, beberapa menteri juga terlihat datang dalam acara HUT PDIP ke-51 itu, di antaranya Menkumham RI, Yasonna Laoly; Menpan-RB, Abdullah Azwar Anas, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki.
Kemudian, pimpinan parpol koalisi Ganjar Pranowo-Mahfud MD hadir seperti Ketum Perindo, Hary Tanoesoedibjo; Plt Ketum PPP, Muhamad Mardiono; Sekjen PPP, Arwani Thomafi.
Hasto sebelumnya jelaskan soal rangkaian peringatan HUT ke-51 PDIP yang akan digelar pada 10 Januari 2024. Dia bilang, peringatan HUT ke-51 PDIP yang bertema ‘Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang’ akan dibuka di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada pukul 10.00 WIB.
“Sekolah partai merupakan tempat untuk mendidik kader-kader partai yang punya moralitas dan etika politik yang baik, memiliki komitmen kerakyatan menjadikan falsafah Pancasila dengan komitmen pembebasan nasib wong cilik terus menerus di perjuangkan oleh seluruh kader partai,” kata Hasto kepada wartawan di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Selasa, 9 Januari 2024.
Pun, dia menuturkan, peringatan HUT ke-51 PDIP merupakan momentum untuk melakukan kritik-otokritik atas perjalanan PDIP dan rekam jejak sejarah yang begitu panjang. Apalagi, menurut dia, jauh sebelum Indonesia merdeka melalui Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Bung Karno.
“Kemudian, masa-masa yang tidak mudah setelah 10 Januari 1973. terjadi pembentukan PDI dalam rangka stabilitas politik. Dan PDI saat itu hanya menjadi aksesoris demokrasi, dengan tradisi intervensi kekuasaan pemerintahan yang sangat otoriter,” ujar Hasto.