Banteng Tidak Pernah Takut

by -153 Views

Jakarta – Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang ditafsirkan memuluskan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden terus menjadi perdebatan menuju Pilpres 2024. Gibran terus melanjutkan perjalanannya karena tidak terpengaruh dengan putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

Hal tersebut menjadi topik dalam diskusi Catatan Demokrasi tvOne yang memunculkan adu argumen antara elite PDIP yaitu Andreas Hugo Pareira dan Chiko Hakim dengan perwakilan tim pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Mangapul Silalahi.

Awal friksi diawali dengan paparan politikus senior PDIP Andreas Hugo Pareira. Dia menyoroti putusan MKMK yang sudah memberhentikan Anwar Usman sebagai Ketua MK. Andreas pun memperhatikan omongan Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie terkait dugaan intervensi terhadap hakim konstitusi terkait putusan MK dalam perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023. Bagi dia, putusan MK itu yang memuluskan Gibran itu akan jadi drama politik yang masih memunculkan banyak pertanyaan. Namun, ia merasa senang karena salah satu aktor drama yang melanggar etik yaitu Anwar Usman sudah keluar merujuk putusan MKMK. “Bagus dia keluar, tapi, ada pertanyaan lain terkait intervensi tadi. Itu adalah pertanyaan politis,” kata Andreas dikutip VIVA pada Kamis malam, 9 November 2023. Bagi dia, Gibran juga salah satu aktor dalam drama politik terkait putusan MK. Andreas juga menyinggung pernyataan ayah Gibran yaitu Presiden Jokowi soal akhir-akhir ini banyak drama. Ia menyindir dengan Gibran maju terus maka ke depan akan jadi pertanyaan dalam jalan demokrasi. Lantas, apakah Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDIP akan ciut dengan Gibran jadi cawapres Prabowo Subianto? Andreas bilang pihaknya tetap fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di 2024. “Fokus pada pemenangan Ganjar-Mahfud. Tapi, ada bagian drama yang masih jadi pertanyaan buat kita semua,” sebut Andreas. Andreas kembali menyinggung soal sutradara dan penulis skenario dalam drama yang memuluskan Gibran. “Sekarang kita semua bisa lihat dan kita jadi penonton dan pengamat,” tuturnya. Giliran kubu Prabowo-Gibran yang diwakili Jubir Koalisi Indonesia Maju, Mangapul Silalahi alias Apul angkat bicara. Dia menyebut rakyat hingga anggota DPR termasuk sebagai sutradaea. Apul pun menyindir status Andreas yang notabene merupakan anggota DPR. Bagi dia, menarik jika bicara lebih substansi terkait putusan MK dalam perkara Nomor 90 terkait syarat usia capres-cawapres dan pernah jabat kepala daerah. “Kalau kita bicara sebelumnya Undang-undang 2003 itu ada 35 (tahun) kok. Undang-Undang 2008 ada 35,” ujar Apul. Maka itu, Apul heran dengan putusan MK yang sekarang dipersoalkan. Dia mengatakan pemohon dalam perkara Nomor 90 tak ada hubungan dengan Gibran. “Saya bilang secara materi ini tidak ada pemohon ini punya hubungan semendak. Gitu loh. Jadi, mas Gibran baik-baik saja. Apul meminta agar Andreas tak perlu melontarkan narasi merusak demokrasi. Bagi dia, cara Andreas hanya seperti mengglorifikasi ketakutan kalah. “Jadi, jangan mengglorifikasi ketakutan kekalahan dengan narasi-narasi yang seolah-olah merusak demokrasi. Ya nggak juga dong,” lanjut Apul. “Kita juga kan perlu memberikan pendidikan pencerahan buat ini. Kira-kira begitu,” sebut Apul. Elite PDIP lain yang juga jubir Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud, Chiko Hakim merespons omongan Apul. Dia menegaskan pihaknya termasuk PDIP tak pernah ada ketakutan akan kekalahan “Jadi, menyinggung juga apakah PDI Perjuangan jadi ciut? Saya walaupun baru di PDI Perjuangan tapi saya tahu sejarah di PDI Perjuangan,” kata Chiko. Dia bilang PDIP sudah mengalami peristiwa politik kelam di era Orde Baru. Bagi dia, hal itu jauh lebih dahsyat dibandingkan drama politik sekarang. “Pernah mengalami hal-hal jauh lebih dahsyat daripada ini. Orde Baru, kantornya (PDIP) diserang, kadernya dibunuh,” tutur Chiko. Apul pun sempat menimpali omongan Chiko. Tapi, Chiko tetap menyampaikan argumennya. Dia bilang PDIP tak pernah ciut dalam menghadapi Pemilu 2024. “Kalau ciut, gak ada di Banteng itu,” ujar Chiko. Dia mengatakan di Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud, tak menganggap penting tentang siapa yang akan dilawan di Pilpres 2024. Menurut dia, majunya Gibran jadi cawapres juga dinilai tak berikan efek ke Prabowo. “Siapa pun pasangannya, di mana pun wakil presiden itu tidak akan mampu banyak signifikan persentase,” tuturnya.