Golkar Minta Prabowo Perkuat Soft Diplomacy untuk Hadapi Iran-Israel

by -15 Views

Partai Golkar menyampaikan pandangannya terkait situasi geopolitik global yang semakin memanas terutama antara Iran dan Israel setelah kedua negara saling menyerang. Amerika Serikat (AS) terlibat dalam penyerangan di tiga wilayah Iran baru-baru ini. Ketua Bidang Kebijakan Politik Luar Negeri dan Hubungan Internasional DPP Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin, telah membahas strategi diplomasi lunak atau soft diplomacy yang bisa diterapkan Indonesia dalam menghadapi konflik tersebut. Ngabalin juga menyoroti peran penting Indonesia dalam perdamaian internasional, termasuk tradisi politik luar negeri yang aktif dan bebas sejak Konferensi Asia Afrika 1955.

Partai Golkar telah memberikan saran kepada Presiden Prabowo Subianto terkait soft diplomacy sebagai pendekatan utama dalam menangani konflik internasional, yang juga mendapat perhatian dari Presiden Prabowo. Ngabalin menekankan bahwa usulan Golkar untuk menggunakan soft diplomacy merupakan langkah yang brilian dan dapat menyelesaikan konflik dengan dialog tanpa senjata atau nuklir. Pemerintah Iran secara tegas mengecam serangan AS terhadap fasilitas nuklirnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan prinsip-prinsip utama Piagam PBB serta Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Ditambahkan bahwa Iran menegaskan bahwa situs nuklir yang diserang merupakan bagian dari program nuklir damai yang diawasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Serangan tersebut telah menimbulkan kecaman luas dari berbagai pihak dan Iran mengancam akan ada konsekuensi dari tindakan AS tersebut. Ahli ekonomi dari UGM juga memberikan analisis terkait potensi krisis ekonomi global yang bisa dipicu oleh perang Iran-Israel serta penutupan Selat Hormuz. Irwan Adi Ekaputra menjelaskan dampak serius yang bisa terjadi akibat konflik tersebut dan perlunya solusi diplomasi yang tepat dalam mengatasi situasi ini.

Source link