Presiden Prabowo Subianto telah memulai program Makan Bergizi Gratis atau MBG sebagai salah satu program andalannya yang ditegaskan oleh politisi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun, sebagai program yang penting untuk generasi penerus Indonesia. Meskipun program ini menarik kritik dari Bank Dunia karena dianggap mengganggu kesinambungan fiskal, Misbakhun menegaskan bahwa MBG adalah upaya untuk menjaga kesehatan anak-anak dan generasi Indonesia agar tidak mengalami stunting karena gizi buruk. Di hadapan para pelaku pasar modal, Misbakhun menekankan bahwa MBG bukan beban bagi APBN karena volume APBN tahun 2025 tetap Rp 3.621,3 triliun dan ada tambahan anggaran untuk MBG sebesar Rp 100 triliun.
Presiden Prabowo Subianto fokus pada efisiensi belanja dalam APBN 2025 tanpa mengurangi anggaran secara keseluruhan, tetapi dengan menjalankan penajaman program prioritas. Tujuannya adalah untuk memperbaiki defisit dan meningkatkan rasio pajak tanpa menaikkan tarif, melainkan dengan meningkatkan kepatuhan pajak. Misbakhun menjelaskan bahwa pemahaman ini penting untuk memastikan bahwa MBG tetap menjadi program penting Presiden untuk membentuk generasi yang sehat, produktif, dan berdaya secara fisik dan mental. Dengan demikian, MBG dianggap sebagai program mulia yang terus mendapatkan kritik namun tetap menjadi prioritas untuk memastikan kesehatan generasi mendatang Indonesia.
