Pasukan Paramiliter Sudan Menewaskan Ratusan di White Nile

by -18 Views

Serangan brutal oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di negara bagian White Nile Sudan telah menimbulkan korban jiwa yang sangat tinggi, yang meliputi warga sipil tak berdosa bahkan bayi. Kementerian Luar Negeri Sudan melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan tersebut mencapai 433, sementara kelompok hak asasi Emergency Lawyers memperkirakan angka tersebut melebihi 200 jiwa dalam rentang waktu tiga hari terakhir.

Para paramiliter dikabarkan menyerang warga sipil di sejumlah desa di daerah al-Gitaina setelah mengalami kekalahan oleh pasukan Sudan. Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dirilis menyoroti berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama pertempuran di Sudan, termasuk serangan terhadap warga sipil, penargetan fasilitas kesehatan, dan eksekusi singkat yang diduga bermotif etnis.

Para pejabat PBB menyatakan bahwa sebagian dari aksi brutal tersebut dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang dan menyerukan penyelidikan yang cepat dan independen untuk menghadirkan para pelaku keadilan. Konflik di Sudan yang berlangsung sejak April 2023 telah menciptakan krisis kemanusiaan yang mengakibatkan ribuan jiwa meninggal, jutaan terpaksa mengungsi, dan menghadirkan kelaparan di beberapa wilayah negara tersebut.

Dampak dari konflik tersebut telah meluas ke tingkat internasional, dengan jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah dan mencari perlindungan di negara tetangga seperti Chad, Mesir, dan Sudan Selatan. Situasi ini telah menjadi salah satu krisis pengungsian terbesar di dunia, menurut data dari PBB. Oleh karena itu, upaya untuk mengakhiri kekerasan dan mengatasi krisis kemanusiaan ini harus segera diambil tindakan serius oleh semua pihak terkait.