Selasa, 16 Juli 2024 – 23:43 WIB
Jakarta – Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) mendeklarasikan dukungan mereka untuk Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar dalam lima tahun ke depan.
Keputusan tersebut diumumkan dalam ‘Deklarasi SOKSI untuk Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029’ di Jakarta pada Selasa malam, 16 Juli 2024. Ketua DPP Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun, membacakan deklarasi tersebut yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Depinas SOKSI Nomor QST 42/24/Depinas/SOKSI/2024.
“Maju terus pantang mundur,” ujar Misbakhun, yang juga menjabat sebagai Sekjen SOKSI, saat membacakan SK tersebut.
Airlangga Hartarto dan Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus turut hadir dalam deklarasi di JS Luwansa Hotel Jakarta. Para senior SOKSI seperti Ahmadi Noor Supit, Freddy Latumahina, Oetojo Oesman, dan tokoh pendidikan Prof Thomas Suyatno juga turut hadir.
Misbakhun menegaskan bahwa Depinas SOKSI memerintahkan seluruh jajarannya di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk melaksanakan keputusan tersebut.
“Laksanakan konsolidasi total demi mendukung Bapak Airlangga sebagai ketua umum Partai Golkar 2024-2029. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan di Jakarta pada 16 Juli 2024,” ujar Misbakhun.
Dalam pidatonya, Supit menyebut bahwa sebelumnya beberapa lembaga survei memprediksi penurunan suara Golkar pada Pileg 2024. Namun, Airlangga berhasil membuktikan kesuksesan di bawah kepemimpinannya dengan meraih suara banyak dan mengantarkan ratusan kader ke DPR RI.
Dukungan tersebut diterima dengan baik oleh Airlangga, yang mengucapkan terima kasih atas dukungan SOKSI dan berjanji untuk menjaga amanah tersebut dengan teguh.
Airlangga juga menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan Golkar sebagai runner up dalam hal raihan suara hasil Pileg 2024.
“Halaman Selanjutnya”
Tetapi buktinya, kata Supit, Airlangga membuktikan di bawah kepemimpinannya, Partai Golkar meraih banyak suara dan sukses mengantar ratusan kadernya ke DPR RI. Supit yang sempat lama duduk sebagai anggota DPR dan kini menjadi petinggi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu, menyebut Airlangga sebagai penyelamat Golkar.
