Senin, 24 Juni 2024 – 18:44 WIB
Bandung – Sinyal dari mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias RK yang akan maju sebagai calon gubernur dalam kontestasi Pilgub Jakarta 2024 semakin kuat. Hal ini ditandai dengan sejumlah pernyataan yang muncul dalam beberapa waktu terakhir yang menunjukkan keinginan Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Partai Golkar tersebut.
Perkembangan tersebut, seperti ucapan RK terkait Jakarta sebagai kota atau tempat dengan gagasan kelas dunia. Menurut RK, Jakarta membutuhkan perubahan melalui pemimpin yang memiliki imajinasi tinggi.
“Jakarta adalah tempat dengan gagasan kelas dunia. Mengapa? Karena potensi pendukungnya ada, begitu juga infrastruktur dan anggarannya, yang dibutuhkan adalah pemimpin yang punya imajinasi. Jakarta membutuhkan perubahan,” kata RK.
Sinyalemen lain disampaikan RK dalam acara konsolidasi kelompok relawan pendukungnya yang tergabung dalam ‘Relawan Kita’ yang digelar di Jakarta pada Sabtu, 22 Juni 2024. Logo Relawan Kita mengandung gambar yang mirip dengan Monumen Nasional atau Monas.
Dinamika ini semakin memperkuat indikasi bahwa dukungan dibentuk untuk mendukung RK di Pilgub Jakarta 2024.
Peneliti senior Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC), Idil Akbar, menilai bahwa keinginan RK untuk maju di Jakarta sudah terlihat sejak lama dan bukan lagi hanya sebatas dugaan.
“Menurut saya ini bukan lagi sekadar gimmick ya, tapi memang saya meyakini Kang Emil sudah sangat terobsesi untuk maju ke Pilgub Jakarta 2024 dan sangat optimis akan memenangi kontestasi,” kata Idil.
Idil menambahkan bahwa dukungan politik dari Partai Golkar sebagai kendaraan politiknya masih belum jelas. DPP Partai Golkar hingga saat ini belum mengeluarkan sinyal akan mengusung RK dalam Pilgub Jakarta 2024.
RK memiliki dua pilihan untuk bersaing dalam Pilgub Jakarta 2024. Pilihan pertama adalah merayu DPP Golkar untuk mau mengusungnya sebagai kader internal dan mencari partai lain untuk berkoalisi. Pilihan kedua adalah keluar dari Partai Golkar dan mencari partai politik lain yang bersedia mengusungnya.
Meskipun demikian, Jakarta tetap dianggap sebagai episentrum politik dan batu loncatan untuk masuk ke politik nasional. Dengan demikian, kontestasi di Jakarta juga dianggap sebagai langkah awal untuk masuk dalam persaingan pilpres.