Senin, 29 April 2024 – 00:02 WIB
Jakarta – Pilkada Jakarta 2024 masih menjadi perhatian utama dalam dinamika politik meskipun baru akan digelar tujuh bulan lagi. Apalagi nama Anies Baswedan masih dispekulasikan dengan kemungkinan akan maju sebagai bakal calon gubernur Jakarta.
Pengamat politik Rocky Gerung menganalisis dengan menyarankan agar Anies sebaiknya tidak kembali maju dalam kontestasi Pilgub Jakarta pada November 2024. Dia mengatakan demikian karena status Anies yang notabene sebagai mantan calon presiden atau capres di Pilpres 2024.
Dia tidak mempersoalkan manuver Nasdem yang memberikan sinyal ingin mengusung Anies di Pilgub Jakarta. Sementara itu, PKS tampaknya lebih memprioritaskan kader-kadernya maju dibandingkan Anies.
“Posisi Anies justru yang menentukan posisi ini. Posisi Anies bisa bilang oke, saya sudah pernah jadi Gubernur DKI. Dan, saya sudah deal dengan pensiunan saya,” kata Rocky, dalam akun YouTube Rocky Gerung Official dikutip pada Senin, 29 April 2024.
Rocky meminta Anies untuk menolak bujukan partai politik yang ingin kembali mengusungnya di Pilkada Jakarta. Bagi dia, lebih baik Anies memberi kesempatan kepada partai pengusungnya untuk mencalonkan calon gubernur pilihannya.
“Lebih baik Anies bilang bahwa lebih baik jangan saya. Tapi, saya ingin partai yang mendukung saya untuk mencalonkan. Siapa itu misalnya ya PKS, karena Nasdem kan akhirnya pergi ke Prabowo,” jelas Rocky.
Menurut dia, Anies bisa menjadi king maker dalam Pilgub Jakarta 2024. “Sebetulnya katakan saja Anies, saya akan jadi king maker, menjadi suksesor. Tim suksesor dari PKS supaya menjadi Gubernur DKI Jakarta,” lanjut Rocky.
Dia mengatakan dengan Anies tidak lagi maju sebagai calon gubernur di Jakarta maka akan lebih bermutu dalam kualitas politik eks Mendikbud tersebut. Kata Rocky, figur Anies akan dinilai paham etika politik. “Itu lebih bermutu dan orang akan ingat bahwa Anies akan mengerti etika politik,” tutur Rocky.
Berbeda menurutnya jika Anies memilih kembali maju sebagai cagub Jakarta. Ia menyebut Anies akan dipersepsikan tidak puas setelah kalah di Pilpres.
“Tapi, kalau Anies sendiri yang maju buat apa. Artinya apa? Dia tidak puas dong karena kalah di pilpres,” ujarnya.
“Terus mencari fasilitas yang memungkinkan dia diingat terus dalam lima tahun ke depan,” kata Rocky.
Dia menyampaikan demikian karena sebagai sahabat Anies. Ia mengingatkan agar niat politik mantan Gubernur DKI Jakarta tidak salah.
“Niat politik Anies harus kita edit sedikit. Jangan mencari panggung. Padahal, panggung itu panggung lama dia, sehingga orang akan bully dia lagi itu,” tuturnya.
Pun, Rocky menambahkan agar Anies mendekat dengan PKS. Sebab, partai dakwah itu memberikan sinyal tetap berada di barisan luar pemerintah atau oposisi.
Selain itu, PKS selama ini loyal mengusung Anies sejak Pilgub Jakarta 2017 hingga Pilpres 2024. Kemudian, status PKS saat ini sebagai pemenang Pileg 2024 untuk wilayah Jakarta.
“Ya, demi etika politik lagi, Anies sebaiknya mendukung calon dari PKS. Dan, itu lebih masuk akal daripada dia neko-neko atau memberi sinyal,” sebut Rocky.