Senin, 8 Januari 2024 – 10:39 WIB
Jakarta – Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyinggung soal etika setelah calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan memberikan nilai 11 dari 100 untuk kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan). Menurut Airlangga, tidak etis memberikan penilaian kepada seseorang seperti yang dilakukan Anies.
“Etika tidak menilai orang lain, kita tidak pernah menilai orang lain. Terakhir kita dinilai pada saat kuliah, nilainya tidak 1 sampai 5, tetapi ada variasi-variasi tertentu,” kata Airlangga kepada wartawan, dikutip Senin, 8 Januari 2024.
Menurut Airlangga, penilaian yang diberikan Anies terhadap kinerja Kemhan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto sebagai menteri tidak relevan. Dia kemudian menjelaskan bahwa selama ini Prabowo telah menjadi sosok patriot dan terbukti melalui sejarah. Prabowo juga telah membuktikan kepemimpinan yang berhasil melalui partainya, yaitu Gerindra.
“Sehingga, dengan demikian itu tidak relevan. Kemudian, saya melihat bahwa beliau seorang patriot itu sudah dibuktikan dan sejarah sudah membuktikan itu, beliau ini pemimpin parpol,” pungkas Airlangga.
Sebelumnya diberitakan, calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan memberikan penilaian merah terkait kinerja Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto. Awalnya, nilai merah itu diberikan oleh capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Anies memberikan nilai 11 dari 100, Ganjar memberikan nilai 5.
“Menurut saya skornya justru di bawah 5, kalau 5 terlalu ketinggian Pak Ganjar,” kata Anies dalam Debat Pilpres 2024, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024.
Setelah itu, Ganjar menimpali dengan menuntut nilai yang jelas, yang diberikan Anies pada Menhan.
“Mas Anies jangan takut, disebutkan aja angkanya berapa. Jangan di bawah 5,” ujar Ganjar.
“11 Mas dari 100,” jawab Anies.
Kemudian, Ganjar kembali berseloroh bahwa perkataannya mengajarkan Anies untuk berani.
“Ini sedikit mengajari Mas Anies agar berani,” katanya.