Beliau Masih Belum Mengerti Logika Pertahanan

by -131 Views

Rabu, 3 Januari 2024 – 21:19 WIB

Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko merespons pernyataan dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang mempertanyakan urgensi pengadaan alat perang.

Cak Imin juga menyoroti negara yang rela mengeluarkan uang triliunan rupiah demi membeli alat perang atau alutsista.
Menurut Budiman, pernyataan itu menunjukkan bahwa Cak Imin sampai saat ini belum memahami logika pertahanan.

“Mungkin beliau belum memahami konsep logika pertahanan dan situasi geopolitik dunia. Membeli alat perang, atau alutsista itu bukan untuk melakukan perang besok. Namun untuk mencegah perang, dan mencegah negara kita diserang,” kata Budiman kepada wartawan, Rabu, 3 Januari 2023.

Budiman menyebutkan, logika pertahanan ini perlu dipahami oleh pemimpin karena pertahanan adalah hal yang vital agar kedaulatan bangsa terpelihara.

“Jika kita baru beli alat perang saat besok mau perang, alat perangnya akan terlambat. Baru datang setelah sebagian Tanah Air kita sudah diduduki tentara negara lain. Sebagian tentara kita tewas karena tak memiliki alat tempur, dan korban sipil sudah banyak,” ucapnya.

Lebih lanjut, Budiman menjelaskan sistem pertahanan menjadi perhatian penuh dari pasangan Prabowo-Gibran. Pemantapan sistem pertahanan merupakan salah satu program yang ada di Astacita.

“Di Astacita kedua, kita bicara tentang jumlah anggaran pertahanan, melanjutkan kebijakan Pak Jokowi yang ingin memperkuat pertahanan Indonesia. Termasuk dalam konteks pencegahan dalam poin 6, memperkuat sistem deteksi dini serta memperkuat teknologi informasi dan memperkuat pertahanan cyber,” ujarnya.

Mengenai pernyataan Cak Imin yang mengatakan alat pertanian lebih dibutuhkan saat ini dibanding alat perang, Budiman menilai keduanya sebagai hal yang berbeda untuk dibandingkan.

“Alat perang dan alat pertanian keduanya penting. Untuk pertanian, Prabowo-Gibran juga memiliki program modernisasi bisnis pertanian, mekanisasi pertanian, serta lumbung pangan untuk swasembada. Ini dua hal yang berbeda. Jadi jangan dibandingkan, pilih alat perang atau alat pertanian,” ujar Budiman.