Minggu, 24 Desember 2023 – 18:38 WIB
Jakarta – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menanggapi pelaporan terhadapnya ke Bareskrim Polri karena menggunakan akronim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Amin. Istilah Amin itu identik duet nomor urut 1 itu selama kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Bagi Anies, upaya pelaporan itu akan disikapi polisi dengan akal sehat. Dia juga merasa dengan pelaporan itu, dirinya bersama Cak Imin akan tambah tenar atau terkenal.
“Saya rasa polisi akan menggunakan akal sehat dan kewarasan dalam menindaklanjuti laporan itu. Lumayan, tambah tenar,” kata Anies dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta dikutip dari Antara, Minggu, 24 Desember 2023.
Anies menyampaikan demikian usai melakukan deklarasi dengan alumni Pondok Pesantren Lirboyo di Semarang, Jawa Tengah. Dia menuturkan dirinya merasa heran karena laporan terkait akronim tersebut baru dilakukan sekarang. Padahal, deklarasi Amin sudah dilakukan sejak awal September 2023.
“Kok baru sekarang,” ujarnya.
Sebelumnya, Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia (FADKI) melaporkan pasangan capres cawapres yang diusung Koalisi Perubahan tersebut ke Bareskrim Polri pada Jumat, 22 Desember 2023. Pelaporan itu karena penggunaan akronim Amin dianggap menistakan agama.
Koordinator Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia, Umar Segala, menilai pemakaian akronim itu termasuk dalam penistaan agama. Akronim Amin dipakai Anies bersama cawapresnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
“Jelas bahwa dijelaskan dalam hadits-hadits bahwasanya penggunaan kata Amin ini adalah penggunaan kata suci, penggunaan harapan kita terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Umar, Jumat 22 Desember 2023. (Ant)
