Rabu, 1 November 2023 – 20:54 WIB
Jakarta – Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai calon presiden Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sedang saling menjajaki. Ia menyebut tidak tertutup kemungkinan Anies atau Ganjar saling mendukung jika salah satu dari mereka gagal dalam putaran pertama Pemilihan Presiden 2024.
Baca Juga :
Viral Atribut PKS dan Nasdem Dicopot Satpol PP Jelang Kedatangan Anies ke Bukittinggi
“Jadi, itu masuk akal itu menjadi bagian dari strategi. Kemudian, nanti mereka ini, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies-Muhaimin (bergabung) menjadi satu poros,” kata Emrus kepada wartawan, Rabu 1 November 2023.
Baca Juga :
Heran Balihonya di Bali Dicopot, Ganjar: Jika Tidak Melanggar, Tak Perlu Berlebihan
Belakangan ini, Ganjar terlihat semakin akrab dengan Anies. Setidaknya, keakraban itu terlihat di media sosial. Melalui Twitter terverifikasi @aniesbaswedan, saat Anies mengucapkan selamat ulang tahun dan meminta ditraktir.
“Selamat ulang tahun, Dab @ganjarpranowo! Semoga terus sehat, jika ada kesempatan makan bareng jangan lupa mengundang ya,” tulis Anies.
Baca Juga :
Momen Ganjar Pranowo saat Berfoto Bersama Ibu-Ibu Berambut Putih
Ucapan tersebut kemudian dijawab oleh Ganjar dengan candaan. Ia menyatakan bahwa tidak dapat mentraktir Anies karena tanggal muda. “Terima kasih, Dab @aniesbaswedan, semoga Anda juga tetap sehat. Sayangnya tanggal muda hari ini, hehehe,” balas Ganjar.
Mereka juga saling berkomentar di media massa. Dalam sebuah acara di Depok, Jawa Barat, Sabtu 28 Oktober, Anies berbicara mengenai isu politik yang sedang menjadi perbincangan publik. Anies mengingatkan bahwa rakyat tidak akan membiarkan nepotisme tumbuh di Indonesia.
“Bapak-ibu, kita ingin tidak ada lagi nepotisme di negeri ini, bukankah Indonesia adalah milik seluruh rakyat, bukan hanya milik satu atau dua keluarga?” ujar Anies.
Ganjar pun setuju dengan pernyataan Anies tersebut. “Semua orang sudah tahu, milik siapa? Negara ini milik kita, milik rakyat Indonesia,” kata Ganjar kepada wartawan di Hotel Peninsula, Jakarta.
Kesamaan pandangan antara Ganjar dan Anies mengenai miliknya Indonesia, menurut Emrus, kemungkinan akan diikuti oleh para pendukung mereka.
“Pandangan mereka sama, yaitu negara ini bukan milik keluarga, negara ini milik rakyat. Sehingga mereka bisa bersatu dalam pergerakan politik ke depan,” kata Emrus.
Emrus menambahkan, “Anies Baswedan dan Ganjar menunjukkan kejelasan dalam berpikir. Mereka berani mengatakan bahwa negara ini bukanlah milik keluarga,” tutur Emrus.
Halaman Selanjutnya
“Bapak-ibu, kita ingin tidak ada lagi nepotisme di negeri ini, bukankah Indonesia adalah milik seluruh rakyat, bukan hanya milik satu atau dua keluarga?” ujar Anies.