Selasa, 31 Oktober 2023 – 09:32 WIB
Jakarta – Langkah Presiden Jokowi yang bertemu tiga bakal capres dengan makan siang bersama di Istana Negara tengah menjadi perhatian. Cara yang dilakukan oleh Jokowi tersebut banyak mendapatkan tanggapan positif termasuk dari elite partai politik.
Namun, ada juga kritikan terhadap Jokowi. Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menganalisis pertemuan Jokowi dengan makan siang di Istana. Bagi dia, di mana makan siang ala Jokowi dengan bakal capres belum dapat menjadi bukti netralitas Presiden dalam Pilpres 2024. Menurut dia, jika ada pandangan bahwa langkah Jokowi tersebut sebagai bukti netralitas, maka dia tidak sependapat.
“Penilaian tersebut kiranya berlebihan, karena persoalan netralitas tidak cukup diselesaikan melalui makan siang. Netralitas harus dibuktikan tidak hanya di panggung depan saja, tetapi juga di panggung belakang,” kata Jamil, sapaan akrabnya, dalam keterangannya, Selasa, 31 Oktober 2023.
Menurut dia, dalam politik, sikap dan tindakan di panggung depan seringkali berbeda dengan yang terjadi di panggung belakang. Ia mengibaratkan di panggung depan Jokowi memperlakukan semua bakal capres secara sama. Namun, di panggung belakang bisa saja berbeda,” tutur Jamil.
Maka itu, dia menilai diplomasi makan siang tersebut tidak boleh dianggap sebagai sikap negarawan Jokowi. Pertemuan tersebut sebaiknya dianggap sebagai drama politik yang hanya mempertontonkan panggung depan. “Panggung belakang masih disembunyikan, dan baru akan diketahui melalui proses waktu,” jelas Jamil.
“Jadi, melalui pertemuan tersebut tidak serta merta Jokowi akan netral dalam Pilpres 2024,” ujarnya. Dia menekankan bahwa peluang Jokowi cawe-cawe dan berpihak pada bakal capres tertentu masih sangat terbuka. “Karena itu, tugas semua anak bangsa adalah untuk mengawasi Pilpres 2024. Melalui pengawasan ini, kita akan mengetahui panggung belakang yang sesungguhnya,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa data panggung belakang nanti perlu dibandingkan dengan panggung depan (makan siang bersama). “Dari perbandingan data tersebut akan diketahui apakah Jokowi netral atau tidak dalam Pilpres 2024,” kata Jamil.
Pertemuan Jokowi dengan tiga bakal capres dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Senin kemarin. Pertemuan tersebut terlihat dalam makan siang bersama. Ketiga bakal capres, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto terlihat hadir mengenakan pakaian batik. Momen makan siang tersebut terlihat akrab dengan cara Jokowi menjamu tiga tokoh yang menjadi rivalnya.
Halaman Selanjutnya
Maka itu, dia menilai diplomasi makan siang tersebut tidak boleh dianggap sebagai sikap negarawan Jokowi. Pertemuan tersebut sebaiknya dianggap sebagai drama politik yang hanya mempertontonkan panggung depan.