Ridwan Kamil dan Suswono Merencanakan Pertemuan dengan Ahok dan Anies Baswedan

by -490 Views

Minggu, 8 September 2024 – 20:32 WIB

Jakarta, VIVA – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) di Pilgub Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono, berencana untuk bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, serta Anies Baswedan.

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rencana untuk menjalin hubungan baik dengan para pemimpin Jakarta sebelumnya. Ahok dan Anies adalah mantan Gubernur Jakarta. Selain bersilaturahmi, keduanya juga akan meminta saran dan nasihat dalam memimpin Jakarta jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024.

“Saya sebagai bakal calon, pastinya kami akan mendengarkan para pendahulu kami. Kami ingin belajar, meminta nasihat, masukan, bahkan saran dari semua. Insya Allah kami akan bersilaturahmi,” kata Suswono kepada wartawan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Minggu, 8 September 2024.

Politisi senior PKS itu menyebut bahwa mereka baru bertemu dengan Fauzi Bowo alias Foke. Selanjutnya, silaturahmi akan dilanjutkan ke pemimpin Jakarta sebelumnya, termasuk Ahok, Anies, dan Joko Widodo.

“Insya Allah kami akan mengunjungi untuk meminta masukan dan saran dari para pendahulu kami. Semua gubernur, Anies, Ahok, Heru Budi (Penjabat Gubernur), Jokowi,” jelasnya.

Sebelumnya, bakal calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, berkunjung ke kawasan Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu, 4 September 2024. Ridwan Kamil juga bertemu dengan mantan Gubernur Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo alias Foke.

Ridwan Kamil merasa bersyukur karena telah belajar tentang Kota Jakarta dari Fauzi Bowo. Ia menganggap Fauzi Bowo sebagai sosok yang memiliki pengalaman yang banyak.

“Iya, alhamdulillah, kami yang memiliki niat ingin mempelajari, belajar tentang apa itu Jakarta dan belajar dengan baik, tentunya, yang paling pas adalah kepada para gubernur terdahulu, salah satunya Bang Foke, yang tentunya memiliki pengalaman luar biasa. Saya berinteraksi dengan beliau saat masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata, Sekretaris Daerah, dan Gubernur,” jelasnya.

Ia juga mengaku telah membahas berbagai masalah dengan Fauzi Bowo, salah satunya tentang cara mengelola visi Jakarta sebagai pusat ekonomi meskipun ibu kota negara akan pindah ke Nusantara, Kalimantan Timur.

“Saya banyak belajar dari beliau mengenai bagaimana mengelola visi Jakarta sebagai pusat ekonomi meskipun Nusantara menjadi ibu kota baru; sebagai kurator IKN, saya paham bahwa dibutuhkan waktu 20-30 tahun agar Nusantara menjadi kota sesungguhnya, jadi dalam rentang waktu tersebut, Jakarta tetap menjadi pusat segalanya, pusat peradaban,” ujarnya.