Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, memberikan desakan kepada pemerintah untuk mempersiapkan langkah konkret dalam mengantisipasi dampak dari konflik Israel-Iran. Peran pemerintah diharapkan dalam mendorong gencatan senjata melalui keanggotaan Indonesia di organisasi internasional seperti ASEAN dan PBB. Selain itu, dalam kerangka diplomasi kemanusiaan, penting bagi pemerintah untuk berperan aktif dalam memberikan bantuan dan perlindungan terhadap warga sipil terdampak perang.
Nurul juga menyoroti pentingnya mitigasi dalam negeri untuk merespons kemungkinan dampak terburuk dari konflik Israel-Iran, termasuk menjaga stabilitas harga energi dan mencegah penyebaran paham ekstrem melalui ruang digital. Dia menekankan bahwa semua pihak, terutama mereka yang aktif dalam politik dan media, harus turut menggugah kesadaran akan dampak buruk perang.
Di samping upaya pemerintah, Legislatif juga akan berperan dalam menguatkan diplomasi Parlemen untuk menyuarakan pesan perdamaian dan kemanusiaan. DPR RI akan mengawasi kesiapan pemerintah dalam menghadapi dampak konflik global dan mendukung kebijakan luar negeri Indonesia yang berkiblat pada keadilan sosial.
Nurul mengajak semua pihak untuk berharap agar perang ini segera berakhir, tidak hanya dengan gencatan senjata sementara, tetapi secara permanen. Gaza tetap menjadi sorotan dengan kebutuhannya akan penyelesaian masalah yang berkelanjutan. Dengan kerjasama dan kesepakatan di tingkat nasional maupun internasional, semoga perang dapat dihindari demi kedamaian kemanusiaan yang lebih luas.
