Indonesia saat ini menghadapi tantangan dalam mengatasi perubahan iklim dengan kurangnya tenaga kerja terampil di sektor keberlanjutan. Monash University Indonesia menanggapi kekurangan ini dengan peluncuran program Master of Sustainability pada acara Sustainability Forum 2025. Lebih dari 300 pemimpin sektor berkumpul untuk membahas isu-isu penting seperti perubahan iklim dan penciptaan lapangan kerja hijau.
Data menunjukkan bahwa permintaan terhadap talenta hijau meningkat secara signifikan, namun pasokan talenta ini tidak sejalan dengan permintaan. Hal ini dapat menyulitkan kebijakan transisi energi, ekonomi hijau, dan tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia. Dirjen EBTKE Kementerian ESDM menegaskan pentingnya upskilling dan pendidikan vokasi untuk mengatasi permasalahan ini.
Program Master of Sustainability bertujuan untuk mencetak generasi pemimpin yang memiliki pemahaman teknis, kepekaan sosial, dan wawasan kebijakan. Melalui kurikulum interdisipliner dan aplikatif, mahasiswa akan terlibat dalam proyek industri dan kerja sama lintas sektor untuk mempersiapkan mereka menjadi agen perubahan yang mendorong Indonesia menuju net zero.
Kerja sama antara akademisi, dunia usaha, pemerintah, dan sektor swasta menjadi kunci dalam mengatasi krisis talenta hijau. Program ini dirancang untuk tidak hanya menjawab permintaan pasar, tetapi juga membentuk kerangka kolaboratif yang efektif dalam menghadapi perubahan iklim yang cepat. Program Master of Sustainability Monash University Indonesia memberikan pengalaman kontekstual kepada mahasiswa dengan penempatan kerja di lembaga mitra dan keterlibatan dalam proyek nyata.
Langkah Monash University Indonesia dalam meluncurkan program Master of Sustainability dianggap mendesak mengingat kompleksitas tantangan iklim dan kebutuhan akan SDM unggul yang mampu bertindak. Program ini bertujuan untuk mencetak generasi penggerak perubahan yang berkomitmen untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan dan adaptif. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menjadi kontribusi penting dalam agenda keberlanjutan global.