Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia, melalui Komisi III, mendesak negara untuk hadir dalam penyelesaian kasus dugaan penganiayaan dan eksploitasi eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari. Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP, Safarudin, menegaskan pentingnya negara turut serta dalam menyelesaikan masalah tersebut. Menurutnya, hal ini berkaitan dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM) dan prinsip etika bisnis yang harus dijunjung tinggi.
Dalam rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), Safarudin menyoroti berbagai permasalahan terkait kecelakaan kerja, eksploitasi anak di bawah umur, dan pemain sirkus yang tidak mendapatkan penanganan yang layak. Dia juga menekankan perlunya penjelasan transparan terkait janji pendidikan di luar negeri yang berakhir dengan pemaksaan kerja bagi para pemain sirkus. Safarudin juga mempertanyakan lambannya respons aparat penegak hukum dalam menindaklanjuti dugaan eksploitasi tersebut.
Menyinggung soal kekerasan yang dialami para pemain sirkus OCI, pihak kepolisian pernah menangani laporan pidana pada tahun 1997 namun kasus tersebut akhirnya dihentikan karena kurangnya alat bukti. Meskipun sirkus OCI mengklaim telah menerima rekomendasi dari Komnas HAM, namun manajemen Taman Safari Indonesia menegaskan bahwa masalah tersebut melibatkan individu tertentu dan bukan kelembagaan.
Dengan tuntutan penyelesaian yang adil dan keterlibatan negara dalam menangani kasus ini, diharapkan masalah eksploitasi dan penganiayaan terhadap eks pemain sirkus bisa diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip HAM yang dijunjung tinggi.
