Pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto, saat ini sedang diuji dengan manuver Presiden AS, Donald Trump, terkait perang dagang. Gaya diplomasi yang diperlihatkan Prabowo dalam berinteraksi dengan para pimpinan negara menjadi sorotan utama. Pengamat politik dan Direktur Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, menilai respons cepat Prabowo terhadap perang dagang yang diprakarsai Trump telah tepat. Diplomasi Prabowo dengan para pemimpin negara lain, seperti kepala negara ASEAN, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, dianggap dapat membuka peluang baru. Iwan menyatakan bahwa kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara di Asia, Eropa, dan Timur Tengah dapat ditingkatkan, menjadikannya sebagai alternatif pasar ekspor yang lebih stabil dan tidak tergantung pada kebijakan proteksionis negara lain. Perang dagang yang sedang bergulir dianggap sebagai ujian bagi Pemerintahan Prabowo dalam tahun pertama kepemimpinannya sebagai RI-1, namun telah diprediksi sebelumnya oleh Prabowo. Strategi ekonomi dan diplomasi yang dikerjakan Prabowo bertujuan untuk memperkuat kedaulatan ekonomi dalam negeri dengan hilirisasi dan kemitraan dengan negara lain. Pemerintah diharapkan dapat menghadapi perang dagang dengan sigap demi kepentingan nasional, baik melalui strategi ekonomi maupun diplomasi dengan negara lain.
Manuver Trump vs Pemerintahan Prabowo: Diplomasi Geopolitik
