Partisipasi perempuan dalam Pilkada Serentak 2024 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan Pilkada sebelumnya. Menurut Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, sekitar 309 perempuan, atau sekitar 19,92 persen, mencalonkan diri sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah. Angka ini jauh lebih tinggi daripada partisipasi perempuan pada Pilkada sebelumnya, di mana hanya 124 perempuan atau 7,47 persen yang mencalonkan diri pada 2015, dan 161 perempuan atau 11 persen pada Pilkada 2020.
Dari total 19,92 persen perempuan yang mencalonkan diri pada Pilkada 2024, sebanyak 109 perempuan berhasil memenangi kontes. Mereka terdiri dari 2 gubernur, 5 wakil gubernur, 9 wali kota, 15 wakil wali kota, 34 bupati, dan 44 wakil bupati. Meskipun terdapat peningkatan yang signifikan dalam keterwakilan perempuan dalam politik, Bima menyoroti beberapa tantangan yang masih dihadapi oleh perempuan, seperti keterbatasan ruang dalam partai politik dan kelemahan jaringan politik perempuan pasca-reformasi.
Bima juga menegaskan pentingnya kualitas keterwakilan perempuan secara substansial. Beliau menekankan bahwa isu-isu yang dibahas oleh perempuan dalam politik tidak hanya tentang jumlah, tetapi juga tentang kualitas dari narasi yang dibangun. Hal itu penting agar isu-isu yang diangkat oleh perempuan juga mewakili kepentingan masyarakat secara luas. Dengan meningkatnya partisipasi perempuan dalam Pilkada, diharapkan peran perempuan dalam politik semakin memberikan dampak positif bagi keberlanjutan demokrasi di Indonesia.
