Tesla telah mengajukan dua aplikasi merek dagang di Amerika Serikat yang dapat berhubungan dengan rencana layanan berbagi tumpangan otonom. Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu telah mengajukan merek dagang untuk nama “Robus” dalam dua kategori yang berbeda. Aplikasi pertama merujuk pada kendaraan listrik dan bus bertenaga listrik, sementara aplikasi kedua melayani transportasi penumpang dan layanan berbagi tumpangan berbasis waktu.
Meski belum pasti apakah “Robus” akan menjadi nama resmi untuk layanan Robotaxi dan Robovan milik Tesla, kedua aplikasi merek dagang ini menunjukkan dukungan terhadap teori tersebut. CEO Tesla, Elon Musk, telah lama berjanji akan membawa mobil otonom ke pasar dalam waktu dekat. Puncak dari janji-janji itu terjadi pada acara Robotaxi tahun lalu yang menampilkan kendaraan futuristik tanpa setir.
Saat ini, Tesla mengandalkan paket bantuan mengemudi tingkat lanjut Full Self-Driving (FSW) yang menggunakan kamera untuk melihat sekitar seperti pengemudi manusia. Meskipun ini mengurangi biaya dan mempermudah perawatan, ada tantangan baru seperti masalah saat kamera kotor. Sementara Waymo yang dimiliki oleh Alphabet, menggunakan sensor yang lebih banyak termasuk lidar untuk memastikan sistem tetap berfungsi dalam berbagai kondisi cuaca.
Tesla berencana untuk melakukan uji coba dengan volume rendah di Austin, Texas bulan Juni ini sebelum merilis layanan Robotaxi secara luas. Meskipun semua ini hanya sebatas paten dan merek dagang, waktu akan menjadi penentu apakah rencana tersebut akan terealisasi.
