Majelis Syuro PKS Yakin Prabowo Subianto Mampu Jadikan Indonesia Pemimpin di ASEAN

by -47 Views

Jakarta – Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri berkunjung ke rumah Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan menyatakan keyakinannya bahwa Prabowo mampu memimpin Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di kawasan ASEAN.

Hal tersebut disampaikan saat Salim berkunjung ke rumah Prabowo di Jl Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, pada Jumat (11/10) sore.

Salim menekankan pentingnya kerja sama seluruh komponen bangsa dalam menghadapi konflik yang dapat berdampak pada Indonesia.

“Ketika melihat situasi dunia yang tidak menentu, semua itu membuat kita semakin solid. Contohnya seperti yang terjadi di Rusia, Ukraina, bahkan agresi zionis Israel terhadap bangsa Palestina, semua itu membuat kita harus berpikir secara komprehensif tentang bagaimana bangsa besar ini dapat menghadapi semua itu, karena pasti kita akan merasakan dampaknya,” ujar Salim.

Salim menganggap Indonesia sebagai bangsa besar dengan kekayaan alam yang melimpah dan perlu menjadi pemimpin di ASEAN.

“Secara teritorial dan kekayaan alam, kita ingin menjadi pemimpin di kawasan ini. Saya melihat bahwa Prabowo Subianto mampu untuk menjadi pemimpin dan pemimpin di kawasan ini,” tambah Salim.

“Jika hal itu terwujud, saya yakin bangsa Palestina tidak akan melupakan negara yang kita cintai bersama. Mereka juga memiliki hak untuk meraih kemerdekaan. Ketika kita merdeka, mereka adalah yang pertama memberikan apresiasi dan menerima kemerdekaan bangsa Indonesia,” lanjutnya.

Salim bahkan menyampaikan pantun khusus untuk Prabowo untuk menunjukkan hubungan baik yang telah terjalin baik dengan Prabowo maupun dengan Partai Gerindra sejak lama.

“Hubungan antara PKS dengan Bapak Prabowo Subianto adalah hubungan yang panjang, dalam, dan batin yang sangat dalam,” katanya.

Sebagai penutup, Salim menyampaikan sebuah pantun, “Tahu dilempar di Pantai Belawan, Rame berterbangan burung merpati, Jauh sudah kami berjalan. Namun hubungan yang indah tersebut tetap di hati kami.”

“Sebagai penutup ada pantun, ‘Kalau tak ada kapal pinisi, Manalah sanggup kita arungi dunia. Jika kami tidak berkoalisi, Manalah kita dapat memajukan bangsa,” tutup Salim. (RR)

Source link