Prabowo Subianto : Demokrasi akan Lebih Kuat Sekarang dengan Sosial Media

by -176 Views

Jakarta – Presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa demokrasi akan menjadi lebih kuat di Indonesia karena perkembangan internet dan media sosial.

Beliau menyatakan bahwa demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang mendasarinya adalah kedaulatan rakyat, di mana rakyat memiliki kekuasaan dan hak untuk memilih pemimpin mereka.

“Dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang banyak, maka dilakukan sistem perwakilan. Rakyat memiliki kedaulatan untuk memilih wakil-wakil mereka di parlemen, dalam sistem presidensial, rakyat memiliki hak untuk memilih presiden, bupati, dan gubernur mereka, dan itu adalah kehendak rakyat kita,” jelas Prabowo dalam wawancara eksklusif bersama tvOne dengan judul “Prabowo Subianto Bicara Untuk Indonesia” pada Rabu (22/5) malam.

Lebih lanjut, ketika ditanya apakah pemerintahannya akan anti-kritik atau tidak, Prabowo menegaskan bahwa kritik sangat diperlukan dan harus bersifat objektif.

“Kritik harus dilakukan, karena kritik adalah untuk menyeimbangkan, tetapi kritik harus bersifat membangun, bukan merusak. Secara prinsip, kritik harus objektif,” jawab Prabowo.

Terkait kebebasan pers, Prabowo mengatakan bahwa hal itu sangat penting meskipun beberapa media di Indonesia telah dimiliki oleh segelintir orang.

“Media utama adalah bisnis dan setiap bisnis memiliki pemiliknya. Apakah media utama yang dimiliki oleh beberapa orang itu benar-benar mencerminkan kepentingan rakyat atau hanya kepentingan mereka sendiri?” ujar Prabowo.

Prabowo berharap bahwa dengan perkembangan media sosial yang pesat, publik dapat memperoleh informasi dari beragam sumber yang tidak hanya dikuasai oleh segelintir pemilik media.

“Saat ini, kita menghadapi revolusi informasi dengan media baru seperti internet, media sosial, dan TikTok. Informasi dapat tersebar dengan cepat ke masyarakat,” ucap Prabowo.

“Menurut saya, demokrasi akan menjadi lebih kuat. Sekarang, tidak ada lagi 5-6 orang yang bisa mengendalikan opini suatu bangsa,” tambahnya.

Source link