Selasa, 30 Januari 2024 – 09:27 WIB
Jakarta – Calon wakil presiden dari nomor urut 03 Mahfud MD baru-baru ini menjawab pertanyaan dari awak media yang meminta klarifikasi atas pernyataan dirinya yang sampai viral. Mahfud MD sempat berbicara bahwa ibu yang melahirkan anak tak berakhlak adalah dosa besar.
Pernyataan yang menuai kecaman tersebut disampaikan Mahfud MD ketika menjawab pertanyaan hadirin dalam acara Tabrak Prof di Bandar Lampung. Ia menjelaskan bahwa yang berdosa adalah kita (pemerintah) jika membiarkan ibu-ibu tak mendapat pekerjaan layak. “Itu konteksnya ada yang tanya dalam pertemuan. Pak gimana, kalau ibu melahirkan anak tidak berakhlak. Saya bilang, ya dosa kita kalau membiarkan ibu itu melahirkan anak tak berakhlak, kita yang dosa, bukan ibunya yang dosa,” tegas Mahfud seperti dilansir dari tvOnenews.com.
Oleh karena itu, Mahfud MD berpendapat bahwa ibu-ibu harus diberikan lapangan pekerjaan yang layak dengan upah memadai. Hal tersebut mesti dilakukan agar para ibu-ibu dapat menumbuhkembangkan generasi muda yang terdidik dengan akhlak yang baik.
“Ibu-ibu itu harus diberi pekerjaan yang layak, jangan sampai kerja pagi pulang sore. Upahnya tidak layak, tidak dilindungi oleh negara, sehingga anaknya sesudah dilahirkan dibiarkan tidak dididik,” paparnya.
Ia kembali menegaskan bahwa maksud dari pernyataan tersebut adalah supaya ibu-ibu mendapatkan kesejahteraan dalam pekerjaan. Dengan demikian, seorang anak akan terdidik dengan baik jika kesejahteraan di rumahnya bisa tercipta.
“Kami katakan, besok perlindungan ibu-ibu itu dari sudut ketenagakerjaan akan kita beri perhatian untuk lebih sejahtera agar anak-anak itu bisa dididik dengan baik dan berakhlak,” paparnya.
Sebelum itu, warganet yang salah tangkap dan mispersepsi itu langsung menyerang Menko Polhukam Mahfud MD di media sosial. Ia dianggap sudah mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan seorang ibu yang melahirkan anak tidak berakhlak dan tak beretika. “Membiarkan emak-emak dan ibu-ibu untuk melahirkan anak-anak yang tidak berakhlak, itu adalah satu dosa besar kepada bangsa ini. Bangsa ini akan hancur manakala generasi mendatang itu tidak punya etika dan tidak punya akhlak,” kata Mahfud saat itu.