Jika PBNU Tidak Netral, Warga NU Tidak Akan Mengikutinya

by -132 Views

Rabu, 24 Januari 2024 – 02:58 WIB

Bogor – Calon Wakil Presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin angkat bicara mengenai adanya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menggerakkan warga NU untuk mendukung pasangan calon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Cak Imin mengatakan bahwa jika benar isu tersebut benar adanya maka PBNU telah mengkhianati komitmen mereka sendiri. “Kalau itu benar dilakukan itu mendelegitimasi dirinya sendiri,” ujar Cak Imin kepada wartawan di Bogor, Selasa 23 Januari 2024.

Dia menjelaskan bahwa jika isu tersebut benar adanya, maka hal tersebut dapat membuat seluruh warga NU justru merasa tidak percaya lagi dengan PBNU. Sebab, sebelumnya PBNU menyatakan netral dalam Pilpres 2024.

“Ada ketidakpercayaan warga NU karena omongannya dan komitmen PBNU harus netral. Jika PBNU tidak netral, pasti tidak diikuti warga NU,” kata dia.

Diketahui, isu PBNU memobilisasi Nahdliyin sempat disampaikan oleh Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir. Dia menjelaskan bahwa PBNU ikut bermain dalam politik praktis di Pilpres 2024.

Hal itu diketahui lewat postingan akun twitter ‘X’ @narkosun pada Kamis 18 Januari 2024. Dalam unggahannya, Gus Nadir menyampaikan PBNU mendukung salah satu capres-cawapres, yakni pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Gus Nadir mengaku mendengar bahwa seluruh pengurus PBNU sempat dikumpulkan di Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur. Pertemuan tersebut dihadiri para petinggi, di antaranya Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.

Selain para petinggi PBNU, seluruh pengurus daerah juga hadir yakni ketua tanfidziyah seluruh Indonesia, PWNU hingga PCNU. Gus Nadir mengklaim telah mengecek kepada sejumlah kiai sepuh terkait informasi tersebut. Dia mengungkapkan jika apa yang dilakukan PBNU menjadi masalah lantaran selama ini mengklaim akan bersikap netral di Pemilu.

Gus Nadir menyebut ada instruksi dari PBNU untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran secara masif meski tidak tertulis.