Simpanse Ternyata Bisa Menjadi Juri di Pengadilan
Dalam sebuah penelitian baru yang dipublikasikan di jurnal Science, terungkap bahwa simpanse juga memiliki kemampuan untuk menjadi “juri di pengadilan”. Penelitian ini dipimpin oleh Jan Engelmann, seorang psikolog komparatif dari University of California, Berkeley. Mereka melakukan percobaan di Ngamba Island Chimpanzee Sanctuary, tempat 53 simpanse hidup bebas di tengah hutan setelah diselamatkan dari perdagangan satwa liar.
Para peneliti mengamati bagaimana simpanse menilai kualitas bukti di depan mereka, menyesuaikan pilihan mereka berdasarkan informasi baru, dan bahkan mengubah keyakinan setelah melihat bukti yang lebih kuat. Hasilnya menunjukkan bahwa simpanse mampu membedakan bukti yang kuat dan yang lemah, serta merevisi keyakinan mereka berdasarkan kekuatan bukti yang ada.
Dalam eksperimen yang dilakukan, simpanse sukarela berpartisipasi dan menunjukkan reaksi yang beragam, mulai dari antusias hingga tidak tertarik. Para peneliti juga menemukan bahwa simpanse dapat menilai keaslian bukti, memilih bukti yang lebih nyata daripada yang palsu.
Menurut Kristin Andrews, seorang filsuf di City University of New York yang meneliti kognisi hewan, temuan ini sangat menarik karena menunjukkan bahwa simpanse memiliki kemampuan untuk membentuk dan memperbarui keyakinan mereka berdasarkan bukti yang ada. Penelitian ini tidak hanya mengubah cara kita memahami kecerdasan hewan, tetapi juga menyoroti pentingnya etika dalam penelitian. Para ilmuwan menunjukkan bahwa penelitian perilaku hewan dapat dilakukan tanpa mengorbankan kesejahteraan hewan.
Langkah berikutnya adalah menguji kemampuan serupa pada spesies lain, seperti bonobo, untuk melihat apakah kemampuan menimbang bukti ini merupakan bagian dari warisan evolusi kognitif yang lebih tua. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya mengungkap kemampuan menarik dari simpanse, tetapi juga membuka perspektif baru tentang kecerdasan dan refleksi diri pada hewan.
