Pertarungan antara produsen tradisional dan Cina sebenarnya terjadi di negara-negara berkembang seperti Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Asia Tenggara. Meskipun banyak berita fokus pada keberadaan merek mobil Cina di Eropa, pasar yang paling signifikan terletak di negara-negara tersebut. Harga merupakan faktor penting yang menjelaskan popularitas mobil Cina di negara-negara berkembang, karena harga menjadi pertimbangan utama bagi konsumen di sana ketika mereka mencari mobil baru.
Berdasarkan data, merek-merek mobil tradisional terutama dari Jepang, Korea, Eropa, dan Amerika Serikat sedang mengalami dampak dari pesatnya kemajuan merek-merek Cina di pasar-pasar tersebut. Perpindahan permintaan dari merek-merek tradisional ke merek Cina terjadi dengan sangat signifikan di negara-negara berkembang, sementara di negara maju pengaruhnya masih terbatas. Contohnya, di Brasil, pasar terbesar di Amerika Latin, pangsa pasar mobil Cina meningkat dari Januari hingga September 2024 menjadi 9,1% pada tahun ini.
Di negara-negara seperti Australia, Ukraina, Chili, Kolombia, dan Indonesia, merk-merek Cina juga memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan. Pangsa pasar merek-merek Cina di negara-negara tersebut telah meningkat secara substansial dalam beberapa tahun terakhir. Perubahan terbesar terjadi di Uruguay, Israel, Indonesia, Ukraina, dan Australia, di mana pangsa pasar mobil Cina terus mengalami pertumbuhan yang pesat.
Melihat tren ini, produsen mobil tradisional perlu beradaptasi dengan pesatnya penetrasi merek-merek Cina di pasar-pasar tersebut. Felipe Munoz, seorang Spesialis Industri Otomotif di JATODynamics, mencatat perkembangan ini sebagai tren penting yang perlu diperhatikan dalam industri otomotif global.





