Cina Menetapkan Jarak Minimum 100 Km untuk Jangkauan PHEV

by -50 Views

Cina Menambah Jarak Tempuh Minimum 100 km untuk Kendaraan PLUG-IN HYBRID

Seiring dengan pertumbuhan industri mobil listrik, Cina telah menjadi pemimpin dalam EV. Meskipun penetrasi pasar kendaraan listrik di sana adalah yang tertinggi di dunia, masih ada penentang yang skeptis akan masa depan EV penuh. Alasan seperti jarak tempuh dan waktu pengisian daya sering menjadi perbincangan yang familiar di antara skeptis EV di Amerika.

Untuk mengakomodasi pasar mobil listrik, merek-merek Cina telah mengembangkan platform khusus EV. Geely, contohnya, memiliki mobil EV seperti Lynk & Co Z10, dan Xpeng juga melakukan langkah serupa dengan menambahkan motor gas pada mobil listrik G6, G7, dan P7+ untuk menarik lebih banyak konsumen.

Pemerintah Cina juga bergerak sejalan dengan inisiatif ini dengan merilis standar kinerja baru untuk model plug-in hybrid (PHEV). Mobil yang tidak memenuhi standar ini tidak akan mendapatkan manfaat insentif pajak untuk kendaraan bertenaga listrik. Standar baru tersebut menetapkan jarak tempuh minimum hanya dengan baterai sebesar 100 kilometer, naik dari 43 kilometer pada peraturan sebelumnya.

Tujuan dari standar baru ini adalah untuk mendorong lebih banyak riset dan pengembangan mobil listrik, serta memfasilitasi produksi kendaraan dengan spesifikasi yang lebih baik. Produsen mobil di Cina akan semakin terdorong untuk meningkatkan kendaraan mereka agar memenuhi persyaratan baru ini.

Para produsen di Cina, seperti BYD atau Geely, telah mencapai jarak tempuh 100 km pada model sedan PHEV mereka. Namun, merek-merek Barat yang menjual di Cina mungkin perlu melakukan penyesuaian pada kendaraan PHEV mereka untuk mematuhi standar baru ini.

Diharapkan bahwa upaya untuk meningkatkan kendaraan PHEV ini akan merambah ke pasar mobil lain di luar Cina. Contohnya, rencana Volvo untuk meluncurkan mobil plug-in hybrid baru kemungkinan besar mengikuti jejak Geely dengan SUV PHEV besar yang ditujukan untuk pasar Cina.

Dengan demikian, langkah Cina menambah jarak tempuh minimum untuk kendaraan PHEV menjadi 100 km memiliki dampak yang signifikan bagi industri mobil global. Sementara produsen di Cina akan mulai menyesuaikan kendaraan mereka dengan standar baru ini, produsen dari seluruh dunia juga diharapkan dapat mengikuti jejak yang sama untuk mendukung perkembangan mobil listrik secara global.

Source link