Ford percaya bahwa era di mana mesin pembakaran internal (ICE) menentukan esensi dari sebuah kendaraan telah berlalu. Saat ini, minat konsumen terhadap mesin konvensional semakin menurun dan mobil listrik semakin mendapatkan daya tarik di seluruh dunia. Wakil Ketua Ford, John Lawler, menyadari perubahan ini dan mengungkapkan bahwa konsumen modern lebih memperhatikan faktor-faktor lain selain powertrain saat memilih kendaraan baru, seperti desain, fitur infotainment, dan sistem keamanan. Hal ini tercermin dari fakta bahwa pada tahun 2025, kebanyakan pembeli mobil memiliki prioritas yang berbeda daripada sebelumnya.
Selain faktor preferensi konsumen, peraturan emisi yang semakin ketat juga ikut memengaruhi penurunan minat terhadap ICE. Sebagian besar produsen mobil kini terpaksa melakukan perubahan signifikan dalam produksi mereka. Kendaraan sport dengan mesin kecil atau hibrida mungkin memiliki performa yang baik, namun tidak semua pembeli tertarik dengan konsep tersebut. Meskipun masih ada harapan akan perkembangan bahan bakar sintetis atau teknologi ICE baru, tidak dapat dipungkiri bahwa masa depan mobil berbasis ICE semakin terancam.
Meskipun demikian, optimisme masih tetap ada. Mobil hibrida seperti Honda Prelude menunjukkan bahwa mesin pembakaran internal masih memiliki tempatnya di pasar mobil modern. Mungkin para produsen mobil akan menemukan cara baru untuk tetap menjaga minat konsumen terhadap ICE, meskipun tantangan yang dihadapi semakin besar. Mungkin ada harapan bagi para penggemar mobil bahwa nyala api dari mesin pembakaran internal tidak akan padam begitu saja.