Hendri Satrio (Hensa), seorang analis komunikasi politik, mengutarakan pandangannya bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih cocok untuk bergabung dengan Partai Golkar daripada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) jika ingin terus berkiprah dalam dunia politik. Menurut Hensa, Jokowi membutuhkan dukungan dari partai yang lebih besar dan mapan untuk menjamin keberhasilan langkah politiknya di masa depan. Dalam menjawab isu bahwa PSI bisa menjadi kendaraan politik bagi Jokowi dan kedua putranya, Hensa menyoroti dinamika internal PSI yang sedang menerapkan sistem pemilihan ketua umum dengan prinsip “one man, one vote”. Meskipun peluang bagi Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PSI sangat besar, Hensa meragukan bahwa Jokowi akan memanfaatkan kesempatan ini. Dia juga menekankan pentingnya persiapan PSI sebagai kendaraan politik bagi keluarga Jokowi dalam konteks demokrasi Indonesia. Selain itu, Hensa juga menyinggung bahwa Gibran, yang saat ini belum memiliki partai politik, perlu memilih partai sebagai basis politiknya. Menurut Hensa, PSI bisa menjadi alternatif, tetapi Partai Golkar juga merupakan pilihan yang lebih kuat untuk Jokowi dan Gibran. Kesimpulannya, Jokowi dan Gibran memerlukan partai politik yang solid untuk melanjutkan karier politik mereka ke depan.
Analisis: Jokowi Lebih Cocok Bergabung dengan Golkar daripada PSI
