Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, memberikan apresiasi terhadap Presiden Prabowo Subianto yang mengajak tokoh-tokoh kritis untuk berdialog. Menurut Idrus, langkah ini menunjukkan kepemimpinan otentik dan terbuka dari Prabowo. Ia menegaskan bahwa ini bukan hanya sebagai strategi politik, tetapi juga sebagai sikap tulus dari seorang pemimpin yang ingin mendengar berbagai pandangan, termasuk kritik tajam. Langkah awal ini terlihat saat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Dasco Ahmad, bertemu dengan Rocky Gerung dan beberapa pengamat, yang dianggap sebagai bagian dari kepemimpinan yang memprioritaskan dialog dalam membangun bangsa.
Idrus juga menyoroti bahwa Prabowo tidak hanya ingin membangun koalisi politik, tetapi juga koalisi pemikiran. Menurutnya, dialog kritis yang terbuka sangat penting untuk memperkaya kebijakan. Ia mengatakan bahwa koalisi bisa dibangun melalui pertukaran ide dan visi, bukan hanya soal kursi atau jabatan. Ajakan Prabowo untuk berdialog dengan tokoh-tokoh kritis menandakan keinginannya untuk membangun harmoni dalam perbedaan serta menjaga keseimbangan antara rasionalitas dan nilai-nilai kebangsaan.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia juga memberikan tanggapan positif terhadap upaya Prabowo dalam menciptakan iklim intelektual yang sehat. Menurutnya, kritik harus diikuti dengan solusi dan arah yang jelas, bukan hanya sebatas kritik tanpa tujuan yang jelas. Bahlil menekankan bahwa kebebasan berpikir harus disertai dengan etika, bukan hanya emosi semata. Kritik seharusnya dibangun untuk memperbaiki, bukan menyerang pribadi atau menyebarkan kebencian.