Merek-merek mobil mewah Jerman menghadapi tantangan baru di Cina setelah puluhan tahun sukses. BMW, Mercedes-Benz, dan Porsche mengalami penurunan penjualan yang signifikan selama tahun 2024 dan kuartal pertama 2025, terutama di pasaran Cina. Porsche, misalnya, mengalami penurunan pengiriman sebesar 28 persen pada tahun 2024 dan 42 persen pada Q1 2025, mencapai angka 56.887 mobil.
Mercedes-Benz juga mengalami penurunan penjualan sebesar 7 persen pada tahun 2024 dan 10 persen pada Q1 2025 di Cina. Namun, kedua merek ini masih optimis dengan pangsa pasar mobil dengan harga di atas RMB 1 juta. Sementara itu, BMW Group, meskipun menghadapi penurunan penjualan sebesar 13,4 persen pada tahun 2024, terus tumbuh di wilayah lain kecuali Cina.
Selain situasi ekonomi yang sulit, merek-merek Jerman juga harus bersaing dengan produsen mobil domestik Cina yang semakin maju dalam desain dan teknologi. Keunggulan biaya produksi dan tenaga kerja rendah di China membuat merek-merek Cina semakin kompetitif di pasar mobil global, sehingga menantang bagi produsen mobil Jerman tradisional.
Upaya melawan persaingan semakin kuat dari produsen mobil domestik termasuk peluncuran sub-merek seperti Jetta dari Volkswagen dan AUDI menunjukkan bahwa merek-merek Jerman sedang berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang terus berubah. Langkah-langkah seperti pemangkasan tenaga kerja di Mercedes, Porsche, dan Audi merupakan indikasi dari upaya merek-merek tersebut untuk memposisikan diri mereka untuk masa depan yang lebih berat.
