Pada Selasa (18/2) malam, pihak berwenang di Pakistan melaporkan insiden tragis di provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, di mana sekelompok “teroris” menyerang sebuah bus di jalan raya utama dan menyebabkan kematian sedikitnya tujuh penumpang. Para korban sedang melakukan perjalanan dari ibu kota provinsi Quetta menuju Punjab ketika bus yang mereka naiki diserang di distrik Barkhan. Menurut polisi daerah dan saksi yang selamat, serangan tersebut menyebabkan tujuh penumpang tewas setelah penyerang melakukan identifikasi etnis terlebih dahulu.
Walau belum ada kelompok yang mengklaim tanggung jawab atas insiden tersebut, dugaan awal mengarah pada Tentara Pembebasan Baloch (BLA) yang dikenal dengan aksi-aksi separatisme mereka. BLA secara rutin melakukan serangan mematikan terhadap pasukan keamanan dan warga dari wilayah lain di Pakistan yang beraktivitas di Balochistan. Kepala menteri provinsi, Sarfaraz Bugti, mengutuk kejahatan tersebut sebagai “tindakan pengecut” dan memastikan bahwa pihak berwenang sedang aktif mengejar para pelaku untuk diadili.
Insiden tersebut memaksa pihak berwenang di Balochistan untuk memberlakukan penundaan sementara terhadap perjalanan kendaraan penumpang lainnya. Hal ini terjadi beberapa jam setelah militer Pakistan melaporkan berhasil membunuh 30 pemberontak Islamis dalam bentrokan di distrik barat laut yang berbatasan dengan Afghanistan. Militer mengaitkan kematian para pemberontak dengan operasi berbasis intelijen di distrik kesukuan Waziristan Selatan. Meskipun Tehrik-i-Taliban Pakistan yang dilarang belum memberikan komentar resmi, sulit untuk memverifikasi klaim pemerintah tanpa sumber informasi independen dari distrik tersebut.