Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto dalam mengkonsolidasikan sumber anggaran pembangunan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melebihi target APBN 2025 sebesar 5,2 persen dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Salah satu langkah terbaru yang diambil oleh Prabowo adalah dalam instruksi presiden terkait efisiensi belanja negara untuk fokus membiayai program strategis seperti perbaikan gizi anak, kesehatan, pendidikan, kemandirian pangan, dan energi.
Menurut Said, dengan program gizi dan pendidikan yang baik, permintaan tenaga kerja yang sehat dan terdidik di pasar kerja dapat terpenuhi. Dia juga menyoroti pentingnya menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara inklusif dengan melibatkan pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) untuk mendongkrak daya beli masyarakat menengah ke bawah. Said juga menekankan bahwa langkah-langkah dalam sektor hulu dengan program makan bergizi gratis dapat meningkatkan permintaan akan bahan makanan dan membantu petani dan peternak lokal.
Selain itu, Said mencatat bahwa Presiden Prabowo juga mendorong konsolidasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk pembentukan super holding Danantara untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dengan fokus pada investasi dan industrialisasi yang terarah, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara inklusif. Dengan berbagai langkah strategis ini, Said berkeyakinan bahwa Indonesia dapat keluar dari jebakan pertumbuhan 5 persen dan mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi serta inklusif sesuai dengan visi Presiden Prabowo.
