Pada saat yang sama menjelang perayaan Natal, Volkswagen telah mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja Jerman untuk mengurangi lebih dari 35.000 karyawan pada tahun 2030 melalui program “pengurangan yang bertanggung jawab secara sosial”. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya lebih luas perusahaan untuk mengurangi biaya di pasar domestiknya. Perusahaan berencana untuk memotong biaya tenaga kerja sebesar €1,5 miliar per tahun, dengan total penghematan biaya mencapai €15 miliar per tahun dalam jangka menengah.
Meskipun keputusan ini diambil setelah negosiasi dan pemogokan pabrik yang berlangsung selama berminggu-minggu, adanya pemangkasan biaya yang lebih besar masih diperlukan. VW menolak untuk berkomentar tentang masalah ini, meski pihak internal mengklaim bahwa perusahaan telah menunda target profitabilitasnya selama 3-4 tahun. Reuters melaporkan bahwa beberapa produsen mobil China menunjukkan minat untuk membeli sejumlah pabrik VW yang tidak terpakai di Jerman sebagai upaya untuk menghindari tarif Uni Eropa yang tinggi.
Selain itu, VW juga sedang mempertimbangkan untuk menutup beberapa pabrik di Jerman, meskipun serikat pekerja mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan opsi lain. Situs produksi T-Roc Convertible di Osnabrück akan menghadapi masa depan yang tidak pasti setelah produksi berakhir pada pertengahan 2027. Pabrik-pabrik lain seperti pabrik Dresden dan pabrik Audi di Brussel juga akan mengakhiri produksi dalam waktu dekat.
Dalam menghadapi kondisi ini, VW tengah mempertimbangkan berbagai opsi alternatif untuk penggunaan pabrik-pabrik yang akan ditutup. Meskipun masih belum ada keputusan konkret, Volkswagen terus menjajaki potensi penjualan pabrik-pabriknya kepada investor dari Tiongkok. Perusahaan juga sedang mencari solusi untuk memperbaiki neraca keuangannya dengan cepat, namun tetap mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi terhadap penjualan mobil mereka.