CSIS Responds Positively to Prabowo Subianto’s Cabinet: Ministries and Agencies Gain More Specialized Portfolios

by -234 Views

Jakarta — Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, memuji pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, mencatat bahwa pendirian kementerian-kementerian khusus dan lembaga-lembaga baru mencerminkan pendekatan pemerintah yang difokuskan pada isu-isu tertentu.

Berbicara dalam sesi briefing media CSIS yang berjudul “Menanggapi Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Rekomendasi,” yang disiarkan melalui saluran YouTube CSIS Indonesia pada Jumat (25 Oktober), Yose menyatakan optimisme tentang struktur kabinet ini.

“Ini adalah hasil positif dari pembentukan kabinet ini. Meskipun terlihat sebagai kabinet yang besar, keuntungannya adalah setiap kementerian dan lembaga memiliki portofolio yang lebih khusus untuk mengatasi area-area tertentu yang memerlukan perhatian,” jelas Yose.

Sebagai contoh, Yose menyoroti adanya kementerian khusus yang bertugas mengawasi industri hilir Indonesia. Hal ini, katanya, menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam mendorong sektor pengolahan hilir.

“Ada juga lembaga yang berfokus pada pengelolaan program Makanan Bergizi Gratis, yang secara khusus diawasi oleh Badan Gizi. Fokus semacam ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap area prioritas tertentu,” tambahnya.

Yose juga menyinggung urusan luar negeri, mencatat bahwa seorang wakil menteri ditunjuk untuk fokus khusus pada isu-isu yang terkait dengan Timur Tengah. “Pendekatan ini bermanfaat karena memungkinkan perhatian yang lebih difokuskan pada isu-isu kritis yang dianggap sangat penting,” tutup Yose.

Pada pertemuan Kabinet Merah Putih perdana di Istana Presiden Jakarta pada Rabu (23 Oktober), Prabowo menekankan tantangan birokrasi yang kompleks di Indonesia. Ia mendorong para menteri untuk proaktif menghilangkan hambatan dan ketidakefisienan.

“Warga kami sering mengomentari bahwa birokrasi pemerintah cenderung membuat segalanya lebih sulit daripada lebih mudah. Bahkan ada yang mengatakan, ‘jika bisa dibuat sulit, mengapa harus dibuat mudah?’ Saya mendesak para menteri kami untuk berani dan tegas dalam memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat kami,” ujar Prabowo. (RR)

Source link