Transparansi Adalah Hal Penting bagi Pimpinan KPK, Etika Jadi Momok, Kata Agus Joko Pramono

by -967 Views

Agus Joko Pramono: Transparansi Menjadi Kunci di Tengah Tantangan Etika bagi Pimpinan KPK

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) telah menyelesaikan proses wawancara para calon pimpinan (capim) KPK. Ada beragam pertanyaan yang diajukan, mulai dari kapasitas dan integritas para capim hingga pandangan mereka untuk meningkatkan kinerja KPK.

Belakangan ini, masalah etika menjadi salah satu momok utama pimpinan KPK. Oleh karena itu, pertanyaan mengenai integritas para capim menjadi hal yang sangat penting. Pemberhentian ketua KPK, Firli Bahuri, pada akhir tahun 2023 menjadi salah satu dari banyak masalah etika di lembaga antikorupsi tersebut.

Selain masalah etika, KPK juga menghadapi masalah kinerja. Transparency International memberikan skor 34 dan menempatkan Indonesia di posisi 115 dalam indeks persepsi korupsi pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Indonesia dalam pemberantasan korupsi, dimana KPK berperan sebagai lembaga utama, masih belum optimal.

Di sisi lain, publik sering disuguhi dengan pemberitaan mengenai operasi tangkap tangan (OTT). Namun, menurut Oktavianto dan Abheseka, peneliti dari Universitas Janabadra dan Universitas Gadjah Mada dalam Jurnal Antikorupsi Integritas, meskipun OTT efektif dalam menangkap koruptor, namun tidak memiliki dampak signifikan dalam penanganan kasus korupsi secara menyeluruh.

Sebaliknya, Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, pada acara peluncuran Simbara bulan Juli 2024, menganggap OTT sebagai tindakan yang tidak berkelas.

Dengan berbagai masalah tersebut, pandangan para capim KPK yang akan segera disampaikan kepada Presiden oleh pansel menjadi sangat penting terkait pengelolaan KPK dan kinerjanya dalam pemberantasan korupsi.

Agus Joko Pramono, salah satu capim KPK, dalam wawancaranya menekankan betapa pentingnya transparansi bagi KPK. Menurut Agus Joko Pramono, banyak penilaian negatif yang muncul terhadap KPK belakangan ini disebabkan oleh kurangnya transparansi di lembaga tersebut, padahal transparansi adalah hal yang seharusnya didorong terus-menerus.

“Saya berupaya untuk menyampaikan pentingnya transparansi, sehingga berita negatif dapat dengan mudah diatasi,” ungkap Agus Joko Pramono setelah diwawancara oleh pansel pada 17 September 2024.

Mendorong transparansi bukanlah hal yang mudah. Diperlukan keberanian, komitmen, dan tentu saja integritas dalam memimpin lembaga antikorupsi tersebut.

Pernyataan Agus Joko Pramono ini mencerminkan rekam jejak yang dimilikinya. Agus pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan selama 7 tahun menjabat sebagai Ketua dan Majelis Kode Kehormatan dan Etik (MKKE) BPK.

Selama masa jabatannya, Agus Joko Pramono berhasil membangun hubungan dengan berbagai lembaga, termasuk media dan masyarakat. Agus juga aktif di forum-forum internasional. Pada Desember 2019, Agus menjadi Ketua Delegasi pada Konferensi Ke-31 di International Maritime Organization (IMO).

Agus juga menjadi pembicara pada The 3rd South East Asia Forum on Implementation of the Sustainable Development Goals di Bangkok, Thailand pada Oktober 2019. Sebelumnya, pada bulan Juli 2019, Agus Joko Pramono juga menjadi pembicara di Pertemuan Bersama UNDESA IDI mengenai Kontribusi BPK dalam Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di New York, Amerika Serikat.

Selain itu, dalam wawancara calon pimpinan KPK, Agus Joko Pramono sangat terbuka mengenai rekam jejaknya, hal yang jarang dilakukan oleh calon lain. Rekam jejak Agus Joko Pramono menunjukkan keahlian dan kapasitas kepemimpinan yang diakui secara nasional dan internasional, serta komitmen pada transparansi lembaga.

Sumber: https://jabar.tribunnews.com/2024/09/28/etika-jadi-salah-satu-momok-bagi-pimpinan-kpk-agus-joko-pramono-transparansi-itu-penting

 

Source link