LIEUTENANT GENERAL TNI (RET.) JOHANNES SURYO PRABOWO

by -72 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer Dari Pengalaman Bab I]

Saya telah mengenal Suryo Prabowo sejak saya masih seorang kadet. Dia lulusan Akademi Angkatan Bersenjata (AKABRI) ’76, jadi dia dua tahun lebih muda dari saya. Dia merupakan penerima penghargaan Adhi Makayasa pada tahun 1976 yang diberikan kepada kadet dengan prestasi tertinggi oleh Akademi. Dia sangat cerdas. Dia juga militan dan patriotik. Hal tersebut wajar, karena ayahnya juga bagian dari Generasi ’45, seorang Kolonel di Angkatan Darat.

Mungkin karena dia sangat pintar, atasan-atasannya sering tidak terlalu menyukainya. Mungkin dia terlalu dinamis atau terlalu kreatif sehingga atasan atau senior-seniornya sering tidak benar-benar memahaminya.

Sejak dia menjadi letnan, kapten, kemudian mayor, saya melihat bahwa dia selalu berada di lapangan. Bahkan saat dia menjadi Brigadir Jenderal, sebagai Wakil Gubernur di Timor Timur (sekarang Timor Leste), sebagai Wakil Komandan Komando Resor Militer Timor Timur (KOREM), dia selalu berada di lapangan di saat-saat kritis. Dia adalah perwira TNI berpangkat tinggi terakhir yang meninggalkan Timor Timur setelah referendum. Dia membawa bendera Indonesia terakhir yang diturunkan di provinsi bekas Indonesia.

Karena kecerdasannya yang di atas rata-rata, dia sering dikritik oleh orang-orang di sekitarnya yang menganggapnya sebagai “keminter” (tahu segalanya) dan suka menggurui – dia cenderung memberikan nasihat kepada orang lain tanpa diminta yang didorong oleh keinginannya untuk memperbaiki organisasi Angkatan Bersenjata atau memperbaiki situasi.

Suryo Prabowo adalah tipe pemimpin yang berbicara langsung; dia mengatakan apa yang ada di pikirannya, dia berani, dan dia, dalam pandangan saya, adalah salah satu jenderal tercerdas dari generasi kita. Karena ayahnya adalah bagian dari Generasi ’45 dan karena dia bersama dengan angkatan ’78 AKABRI, kami semua sangat dipengaruhi oleh para jenderal Generasi ’45. Itu bisa dianggap sebagai generasi terhebat dalam sejarah Indonesia sampai saat ini. Mungkin itulah mengapa Suryo Prabowo dan saya saling cocok. Kami memiliki cita-cita yang sama dan cinta terhadap negara kita yang tertanam dalam diri kami oleh Generasi ’45.

Source link