Senin, 5 Agustus 2024 – 08:17 WIB
Malang, VIVA – Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Wawan Sobari, menyatakan bahwa munculnya nama Tri Rismaharini-Azwar Anas yang diusulkan untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur belum mampu bersaing dengan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
Wawan, di Kota Malang, pada hari Minggu, 4 Agustus 2024, menyebutkan bahwa hal terbesar yang menjadi hambatan bagi Risma-Azwar adalah jumlah kursi PDI Perjuangan berdasarkan hasil Pemilu Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur 2024. “Tidak mungkin PDI Perjuangan maju tanpa koalisi dengan partai lain, sedangkan lawan yang dihadapi adalah petahana dan partai-partai kuat yang sudah berkoalisi,” kata Wawan.
Khofifah-Emil sudah mendapatkan rekomendasi dari sejumlah partai parlemen maupun nonparlemen, seperti Gerindra, Partai Golkar, PKS, Demokrat, PAN, PPP, PSI, dan Perindo.
Pada Pemilu 2024, 14 Februari, PDI Perjuangan meraih 3.735.865 suara dengan 21 dari 120 kursi DPRD Provinsi Jawa Timur. Jumlah kursi partai berlogo banteng moncong putih tersebut turun 6 kursi dari Pemilu 2019. PDI Perjuangan tidak dapat mengajukan kandidatnya sendiri dalam Pilkada Jawa Timur 2024 karena jumlah kursi yang tidak memenuhi syarat minimal 20 persen.
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, partai politik atau gabungan partai politik dapat mendaftarkan pasangan calon jika memenuhi persyaratan paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah tersebut.
Wawan menyatakan bahwa PDI Perjuangan harus berkoalisi dengan partai lain, salah satunya adalah PKB yang berhasil meraih kenaikan dua kursi menjadi 27 kursi dengan perolehan 4.517.228 suara. Dia menyarankan PDI Perjuangan untuk memilih salah satu bakal calon antara Risma atau Azwar Anas sebagai kandidat, dan memberikan kesempatan bagi PKB untuk menyodorkan nama dalam Pilkada Jatim.
Yang terbaru adalah Khofifah-Emil dinilai semakin kuat dengan dukungan Komite Independen Maju (KIM), dan berpotensi memimpin kembali Jawa Timur mengingat status mereka sebagai petahana.
Referensi: VIVA.co.id