Minggu, 14 Juli 2024 – 20:19 WIB
Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi sorotan setelah menyinggung pembangunan kereta cepat dan jalan dalam pidatonya di depan perwira muda TNI-Polri. Dalam laporan media, pernyataan Prabowo dianggap sebagai bentuk penyesalan.
Anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Bidang Komunikasi, Hasan Nasbi memberikan penjelasan mengenai pidato Prabowo tersebut. Menurutnya, apa yang disampaikan Prabowo adalah arahan kepada perwira muda, bukan penyesalan terkait pembangunan jalan dan kereta cepat.
“Prabowo memberikan arahan kepada perwira muda TNI-Polri untuk memainkan peran dan fungsi mereka dalam pembangunan. Jika pihak lain bertanggung jawab atas membangun infrastruktur, perekonomian, dan pendidikan bangsa, TNI-Polri bertugas melindungi bangsa, menjaga keamanan, termasuk menjaga hasil pembangunan,” kata Hasan Nasbi dalam keterangannya.
Hasan menegaskan bahwa judul berita yang menyebut ‘Untuk Apa Bangun Kereta Cepat atau Jalan Kalau Negara Tidak Aman’ tidak tepat ditafsirkan sebagai penyesalan.
“Sebaliknya, beliau sedang memberikan perintah kepada TNI-Polri untuk melaksanakan tugasnya, yaitu menjaga keamanan dan kedaulatan negara agar pembangunan tidak sia-sia,” ujarnya.
Hasan juga menjelaskan bahwa Prabowo Subianto menekankan pentingnya keamanan untuk kelanjutan pembangunan di masa depan. Pembangunan dan keamanan harus berjalan sejalan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
“Pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka kelak akan menjadi kelanjutan. Prabowo dalam pidatonya sering menekankan pentingnya kelangsungan pembangunan, bukan mengalihkan arah pembangunan,” ungkap Hasan.
Hasan juga mengajak masyarakat untuk menghormati semua Presiden yang telah memimpin sebelumnya. Ia mengatakan bahwa pencapaian Indonesia saat ini merupakan hasil kerja keras dan pengabdian presiden-presiden terdahulu.