PDIP tertarik untuk mendukung Anies karena di kubu Ridwan Kamil terdapat sentuhan Jokowi

by -137 Views

Kamis, 20 Juni 2024 – 05:21 WIB

Jakarta – PDI Perjuangan (PDIP) diyakini tidak akan satu barisan dengan Joko Widodo atau Jokowi dalam kontestasi Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024. PDIP dan Jokowi dianggap tidak lagi bisa dikait-kaitkan memiliki sikap yang sama dalam urusan dukungan terhadap satu figur tertentu.

“Baca Juga :
Jual Beli Rekening untuk Judi Online Sudah Masuk Desa-desa, Begini Modusnya

Ya itu sudah yakin kok, PDIP dan Jokowi tidak bisa lagi dikait-kaitkan. Sudah lama, wassalam kok,” kata pakar politik, Adi Prayitno dalam acara Catatan Demokrasi tvOne dikutip VIVA pada Kamis, 20 Juni 2024.

Menurut dia, dalam dinamika menuju Pilgub Jakarta, PDIP punya kecenderungan tertarik mencari partner koalisi untuk mengusung Anies Baswedan. Dia menganalisis demikian karena dinamikanya sejauh ini, kemungkinan lawan Anies adalah eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias RK yang disokong Koalisi Indonesia Maju (KIM). Di Pilpres 2024, poros KIM identik dengan Jokowi.

“Golkar Akui Lebih Condong Ingin Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat Bukan Jakarta

Kecenderungannya misalnya kenapa PDIP itu tertarik berkoalisi mengusung Anies Baswedan karena di kubu penguasa Ridwan Kamil ada sentuhan Pak Jokowi,” ujar Adi.

Bahkan, menurut Adi, bisa saja nanti putra bungsu Jokowi yaitu Kaesang Pangarep jadi duet RK di Pilgub Jakarta. Dia yakin usai perhelatan Pilpres 2024, PDIP sulit berada di satu barisan dengan Jokowi.

“Ini yang menimbulkan keyakinan di mana ada pak Jokowi, intensi politiknya ada di situ maka sepanjang itu juga haram bagi PDIP untuk menjadi bagian dari koalisi,” tutur Adi.

Pun, dia menilai Pilgub Jakarta seperti big match dalam Pilkada 2024. Dia mengatakan seperti itu karena Pilgub Jakarta seperti tanding ulang dengan mengkloning konfigurasi politik dalam Pilpres yaitu kubu oposisi dan penguasa.

“Nah, kubu penguasa per hari ini, kecenderungannya itu ingin mengusung Ridwan Kamil untuk bertanding di Jakarta,” lanjut Adi.

Adi menganalisa untuk saat ini, Partai Gerindra seperti sudah definitif mengumumkan tertarik mengusung RK. Setelah Gerindra, ada partai lain di KIM yaitu PAN yang bersedia meminang RK menuju Jakarta-1. Lalu, ada relawan loyal Jokowi yakni Pro Jokowi alias Projo.

“Di situ yang saya kira instrumen-instrumen bisa diukur betapa kawan-kawan yang tergabung dalam KIM itu intensinya untuk memajukan Ridwan Kamil,” tutur Adi.

Kemudian, di saat bersamaan, ada figur Anies yang saat ini digambarkan sebagai antitesa kekuasaan politik pemerintah sekarang. Anies dalam dinamikanya sudah dicalonkan secara resmi oleh PKB Jakarta.

Dia memprediksi ada reuni Koalisi Perubahan yang mengusung Anies di Pilpres 2024. Nantinya, Koalisi Perubahan yang terdiri atas PKB, PKS, Nasdem, akan bersanding dengan PDIP dalam mengusung Anies.

“Yang kemungkinan besar akan segera bergabung PDIP dan PKS. Dan, sangat mungkin juga Nasdem ada di dalamnya,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Halaman ini punya pandangan bahwa Pilgub Jakarta seperti big match dalam Pilkada 2024. Dia mengatakan seperti itu karena Pilgub Jakarta seperti tanding ulang dengan mengkloning konfigurasi politik dalam Pilpres yaitu kubu oposisi dan penguasa.