Aturan Tambahan Dalam Spionase: Jejaring atau Kekuasaan, Sebuah Diskusi

by -62 Views

Berkolaborasi dengan Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI), Center for Security and Foreign Affairs Universitas Kristen Indonesia (CESFAS UKI) menyelenggarakan seminar dengan tema “Aturan Tambahan dalam Spionase: Jejaring atau Kuasa, Sebuah Diskursus”.

Acara ini berlangsung pada hari Selasa, 11 Juni 2024, pukul 09.00 – 11.00 WIB, di Universitas Kristen Indonesia. Prof. Hoga Saragih, Guru Besar Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer/Ketua Prodi S1 Universitas Bakrie, memberikan pandangannya mengenai teknologi intelijen dalam bisnis, teknologi biometrik, dan hubungan manusia dan teknologi.

Menurut Hoga, teknologi intelijen tidak hanya digunakan untuk keamanan negara, tetapi juga dalam dunia bisnis. Ia juga menyadari bahwa data pribadi sering kali tersebar tanpa disadari. Teknologi biometrik yang merupakan identitas unik individu juga dapat membuat individu semakin rentan.

Amnesty International baru-baru ini merilis laporan mengenai penggunaan alat sadap oleh pemerintah dan entitas non-negara di berbagai negara. Laporan tersebut menunjukkan kekhawatiran tentang privasi dan pelanggaran hak asasi manusia akibat teknologi pengawasan.

Seminar ini bertujuan untuk membahas isu spyware dan pentingnya regulasi yang seimbang antara keamanan nasional dan hak-hak sipil. Dengan hadirnya berbagai pakar dan praktisi di acara ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan yang lebih baik di masa depan.

Melalui diskusi dan pandangan para ahli, acara ini memberikan wawasan baru mengenai regulasi spionase di Indonesia. Diharapkan Indonesia dapat menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks di era digital dengan lebih siap dan responsif.

Source link