Megawati mengangkat kembali kasus TNI yang dilaporkan menyalahgunakan relawan Ganjar di Boyolali: Saya Merasa Tersakiti

by -103 Views

Jumat, 19 Januari 2024 – 10:31 WIB

Jakarta – Menjelang pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) dan Mantan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri meminta agar aparat memastikan insiden pemukulan terhadap rakyat seperti di Boyolali, Jawa Tengah tak terulang lagi.

Insiden Boyolali beberapa waktu lalu mencuri perhatian publik karena sejumlah anak muda yang diduga sebagai relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dianiaya oleh beberapa anggota TNI karena menggunakan knalpot brong pada sepeda motor mereka.

Megawati merasa sedih dengan kejadian tersebut dan meminta agar rakyat tidak lagi menjadi korban.

“Jangan korbankan anak-anak itu. Masa tidak sedih,” ujar Megawati dalam perayaan Natal PDIP dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud di Jakarta International Expo, Kamis, 18 Januari 2024.

Menurutnya, aparat seakan tidak memahami kreativitas para anak muda yang kadang berdampak pada peraturan. Meskipun begitu, Megawati tidak bermaksud untuk membela pengguna knalpot brong di Boyolali, namun ia tidak setuju dengan reaksi yang berlebihan dari aparat.

“Kayak tidak pernah muda saja, namanya anak muda. Bukannya saya setuju knalpot brong. Namun, kan bukan begitu caranya memperingatkan,” kata Megawati.

Ia juga mengingatkan bahwa aparat pemerintah sebenarnya bagian dari rakyat, sehingga tidak seharusnya menyakiti hati rakyat. Megawati meminta agar masyarakat yang merasa terintimidasi dengan aparat untuk mengajak mereka berbicara.

“Jadi, nanti kalau ada yang intimidasi, jangan takut. Katakan, Pak sudahlah, situ anak rakyat, dibesarkan oleh rakyat, diberi gaji oleh rakyat lewat pajak dan sebagainya,” lanjut Megawati.

Selain itu, ia juga meminta agar pihak tertentu tidak mengorbankan para prajurit dan anggota aparat dalam penanganan rakyat biasa.

“Saya ngenes, karena yang disuruh turun adalah prajurit dan bintara, yang mungkin suatu hari yang disalahkan mereka juga. Tak adil kan? Tak fair kan? Betul apa tidak?” kata Megawati.