Gibran Dianggap Mampu Mengurangi Kemiskinan di Indonesia Melalui Pengalamannya Memimpin Solo

by -256 Views

Rabu, 20 Desember 2023 – 21:31 WIB

Jakarta – Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres – cawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinilai mampu mengurangi angka kemiskinan di Indonesia jika sukses memenangi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pernyataan tersebut diungkapkan langsung oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Gerindra, Sudaryono, yang mengungkapkan bahwa paslon Prabowo – Gibran adalah pasangan ideal hasil penggabungan antara pengalaman yang bijaksana dengan jiwa muda kreatif.

Khusus untuk Gibran, Sudaryono menjelaskan bahwa hal tersebut bisa menjadi kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari bidang dunia kreatif yang bisa diimplementasikan ke beberapa sektor. Menurutnya, Gibran telah teruji setelah dua tahun lebih memimpin Kota Solo, di mana pertumbuhan ekonomi di sana bergerak meningkat. Dia mampu memaksimalkan potensi yang ada di Kota Solo untuk menunumbuhkan perekonomian di sana.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Kota Solo pada 2022 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp55.964,8 miliar. Selain itu, data BPS juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi Kota Solo tumbuh sebesar 6,25 persen pada 2022, lebih tinggi dibandingkan capaian pada 2021 yang tumbuh 4,01 persen.

Namun, prestasi yang tak kalah penting adalah penurunan angka kemiskinan di Kota Solo. Pada 2021, angka kemiskinan mencapai 48.790 jiwa atau 9,40 persen dari penduduk Solo. Angka kemiskinan ini berhasil berkurang sebanyak 2.850 jiwa pada 2022.
Menurut Sudaryono, prestasi Gibran Rakabuming Raka dalam mengurangi kemiskinan di Kota Solo, juga bisa diimplementasikan untuk Tanah Air jika dia nanti terpilih menjadi Capres dan Cawapres Indonesia.

Sudaryono juga menambahkan bahwa apa yang sudah berhasil dilakukan Gibran juga tertuang dalam 8 misi Asta Cita, 17 program prioritas, dan 8 program hasil terbaik yang diimplementasikan dengan cepat. Pertumbuhan ekonomi Kota Solo juga tak lepas dari jiwa muda kreatif Gibran dalam memadukan beberapa sektor, mulai dari perdagangan, wisata, infrastruktur, dan seni.

Gibran berhasil melakukan revitalisasi pasar tradisional dan lokasi pusat perdagangan di Solo. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga diberikan lahan berupa stand-stand yang bagus dan strategis sehingga bisa menarik banyak pembeli.

Sementara dari sektor wisata, Gibran mengakomodir para seniman di Solo dalam mengekspresikan karyanya. Dan terakhir, untuk mengundang wisatawan lokal dan mancanegara, Gibran melakukan perbaikan infrastruktur transportasi seperti jalan tol lingkar luar dan merapihkan sistem Bus Trans Solo (BTS), serta transportasi feeder yang menghubungkan stasiun kereta api dan Bandara Adi Soemarmo.

Sudaryono berpendapat bahwa salah satu cara memberantas kemiskinan adalah memperbaiki jalan-jalan rusak dan meningkatkan transportasi publik. Sehingga tidak hanya membantu arus logistik dan distribusi perdagangan, namun juga membantu meningkatkan ekonomi dari sektor parawisata.