Senin, 18 Desember 2023 – 17:33 WIB
Lubuklinggau – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan tak menyangka dia sering disapa dengan kalimat yang dia sampaikan pada akhir sesi debat pertama capres Pemilu 2024 beberapa waktu lalu, yakni “Wakanda No More, Indonesia Forever”.
Di sela-sela kampanyenya di Kota Lubuklinggau, Sumatra Selatan, Senin, 18 Desember 2023, Anies mengaku banyak masyarakat meniru kalimat ungkapannya itu setelah debat perdana yang berlangsung di Jakarta, pada tanggal 12 Desember 2023 lalu. “Kami tak mengira mereka menyapa, ‘Wakanda No More, Indonesia Forever’,” kata Anies.
Dengan demikian, Anies menilai berbagai jenjang masyarakat menyaksikan debat pertama capres Pemilu 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Setelah debat itu, Anies mengatakan banyak masyarakat yang menyinggung dan meniru ungkapan seperti yang dia sampaikan saat debat. Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan hal itu terjadi di beberapa tempat yang dia kunjungi. Oleh karena itu, Anies akan berusaha menjangkau semua daerah di Tanah Air untuk berkampanye menyampaikan gagasan perubahan. Setelah di Lubuklinggau, Anies dijadwalkan berkunjung ke Nusa Tenggara Barat (NTB).
Saat debat pertama capres Pemilu 2024, Anies mengucapkan kalimat “Wakanda No More, Indonesia Forever” sebagai penutup debat. Dia menyampaikan hal itu berkaitan dengan hak kebebasan berekspresi dan berbicara di negara demokrasi, Indonesia.
“Ketika kita berbicara dengan masa depan, kebebasan berpendapat akan dijamin. Kami tidak mengizinkan lagi situasi di mana orang takut. Maka dari itu, saya sampaikan, ‘Wakanda No More, Indonesia Forever’,” kata Anies.
KPU telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3. Ketiganya akan menghadapi debat yang akan berlangsung lima kali selama masa kampanye Pemilu 2024. Debat kedua untuk cawapres dijadwalkan berlangsung pada tanggal 22 Desember 2023, dengan topik terkait ekonomi, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, hingga APBN. (ant)