Generasi Muda Kini Cenderung Permisif dan Mudah Menerima Politik Uang

by -125 Views

Rabu, 6 Desember 2023 – 13:08 WIB

Surabaya – Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Dr. Suko Widodo, menyoroti kemunculan gimmick politik untuk memenangkan simpati dan hati para pemilih pemula dan pemilih muda dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Saat memberikan sosialisasi dan pendidikan pemilih Pemilu 2024 di FISIP Unair, Selasa, 5 Desember 2023, Suko mengatakan bahwa para pemilih pemula dan pemilih muda saat ini sudah cukup mengenal simbol-simbol gimmick seperti selepet, gemoy, dan salam Hunger Games untuk mendapatkan dukungan, namun tidak sedikit juga yang belum memahami.

“Saya mendapatkan data bahwa pemilih muda sudah cukup mengenal simbol-simbol gimmick yang bukan substansi dari visi misi para calon,” ujarnya.

Suko juga menemukan bahwa pemilih muda cenderung gelisah dengan politik uang. Anak muda saat ini dianggap mudah untuk menerima politik uang sebagai bentuk dukungan.

“Dalam sosialisasi ini, kami menguatkan dengan literasi pemilih cerdas agar mereka tidak terpengaruh,” katanya.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur Divisi SDM dan Litbang Rochani menyebutkan bahwa daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 didominasi oleh pemilih pemula dan pemilih muda. Berdasarkan data dari KPU Jatim, jumlah pemilih pemula dan pemilih muda didominasi oleh kelompok usia 17-40 tahun dengan total sebesar 60 persen.

Menurutnya, kesadaran untuk berpartisipasi dalam pemilu tidak hanya hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS), tetapi juga mengambil peran strategis dengan bergabung menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

“Kami telah membuka seleksi terbuka anggota KPPS pada 11 Desember 2023. Kami berharap komposisi KPPS selain diisi oleh tokoh masyarakat, juga diisi oleh teman-teman pelajar dan mahasiswa,” ucapnya.

Salah satu mahasiswa FISIP Unair, Elsani Putri, mengaku tertarik menjadi anggota KPPS karena termotivasi oleh orang tuanya. Selain itu, sebagai pemilih pemula dan generasi muda, dia merasa memiliki peluang besar untuk berkontribusi bagi negara.

Elsani juga mengajak generasi muda lainnya untuk mencalonkan diri sebagai anggota KPPS, karena menurutnya generasi muda memiliki peluang besar untuk negara.

“Sebagai agen perubahan, pemimpin masa depan dimulai dari pemuda. Kuliah, organisasi, dan kegiatan untuk negara tidak mengganggu proses kita menjadi generasi yang maju,” katanya. (ant)