Petani Boyolali Percaya Prabowo-Gibran Mampu Mewujudkan Swasembada Pangan

by -261 Views

Kamis, 23 November 2023 – 01:35 WIB

Boyolali – Ratusan petani Kabupaten Boyolali yang tergabung dalam organisasi Tani Merdeka, melakukan deklarasi mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk Pemilu 2024 mendatang.

Ketua Tani Merdeka Kabupaten Boyolali, Oki Surya Darmawan menyatakan, bahwa para petani di Kabupaten Boyolali meyakini bahwa pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo-Gibran bisa menyejahterakan petani Indonesia melalui program swasembada pangan.

“Kami juga akan menjaring dan menampung aspirasi para petani yang tersebar di 22 kecamatan se- Boyolali, sehingga kemenangan Prabowo-Gibran bisa terwujud, dan petani bisa lebih sejahtera dibawah kepemimpinan Prabowo-Gibran,” kata Oki usai dilantik sebagai Ketua DPC Tani Merdeka Kabupaten Boyolali di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Rabu, 21 November 2023.

Di Jawa Tengah, kami sudah deklarasi di 19 kabupaten. Dan kami akan terus berkeliling di semua wilayah kabupaten/kota,” kata Don Muzakir saat ditemui wartawan di sela-sela acara pengukuhan dan deklarasi.

Ia menjelaskan, Tani Merdeka adalah organisasi yang menghimpun petani se-Indonesia untuk memperjuangkan kesejahteraan petani dan membantu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat tani. “Utamanya masalah pupuk yang sulit diperoleh.” jelasnya.

Sebab menurutnya, Prabowo Subianto menargetkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Sehingga dia sangat konsen dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka Soloraya, Wawan Pramono menambahkan, persoalan utama yang dihadapi petani saat ini adalah sulitnya para petani memperoleh pupuk. Bahkan harganya sangat tinggi.

Persoalan ini sangat dipahami oleh Bapak Prabowo. Dan jika Pak Prabowo menjadi Presiden Indonesia maka pupuk akan langsung disampaikan ke tangan petani dengan harga terjangkau. Petani pun dijamin tidak akan kesulitan lagi mendapatkan pupuk.