Pernyataan ASN tentang Intimidasi demi Mendukung Ganjar, PDIP Menyindir Kesulitan Kubu Lawan untuk Menjalankan Agenda

by -106 Views

Minggu, 19 November 2023 – 07:22 WIB

Boyolali – Politikus senior dan anggota Dewan Kehormatan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Boyolali, Seno Kusumoarjo, merespons dengan santai video yang viral di media sosial yang menampilkan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Boyolali, Jawa Tengah, yang mengaku diintimidasi untuk mendukung Ganjar Pranowo di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Seno, tuduhan yang muncul dalam video viral tersebut justru membuat kader PDI perjuangan semakin solid dari tingkat bawah hingga atas. Dia yakin bahwa seluruh aparatur negara di Boyolali, baik ASN, Polri, dan TNI masih netral.

“Hingga hari ini, di Boyolali, saya melihat bahwa Polisi, TNI, dan ASN masih tetap netral. Kami juga berharap bahwa mereka tetap netral dalam pilpres nanti,” kata Seno.

Seno tidak mempermasalahkan adanya serangan politik melalui media sosial TikTok oleh seorang perempuan berseragam ASN baru-baru ini.

“Masyarakat sekarang sudah cerdas dalam menentukan pilihan. Kalau ada tuduhan bahwa ASN di Boyolali tidak netral, biasanya itu berasal dari pihak yang sulit untuk masuk ke Boyolali,” ujarnya.

Seno berpendapat bahwa ketika seseorang mengunggah di media sosial, itu adalah bagian dari hak berpendapat dalam demokrasi. Namun, pihaknya meminta agar dalam berdemokrasi, jangan sampai melakukan praktik yang kotor.

“Kami sudah tahu siapa yang mengunggah itu. Orangnya siapa, saya sudah tahu. Namun, jangan berdemokrasi dengan praktik-praktik yang kotor seperti itu. Silakan berpendapat dalam demokrasi, dan jika ada bukti, laporkan ke Bawaslu. Nanti Bawaslu akan menindaklanjuti jika kaitannya dengan Pemilu. Di sana ada Gakkumdu yang isinya ada Polres, ada Kejaksaan,” ungkapnya.

Seno Kusumoarjo berharap bahwa ASN seharusnya menjadi profesi yang memberikan edukasi kepada masyarakat, bukannya membuat keruh masyarakat.

“Pakaian yang menggambarkan ASN harusnya mengedukasi masyarakat, bukan malah mempengaruhi suasana di masyarakat. Tapi menurut saya, terkait hal itu, PDIP Boyolali tetap tenang, yang terpenting adalah target kursi DPRD kabupaten 41 atau 43,” katanya. Seno menambahkan bahwa pihak PDI perjuangan hanya fokus pada kemenangan Ganjar-Mahfud.

Laporan: Agus Saptono/tvOne Boyolali